Merdeka.com - Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Kepresidenan. Agenda utama rapat ini membahas rencana pembangunan Terminal Barang Umum Internasional di Kawasan Pos Pemeriksaan Lintas Batas Entikong di Kalimantan Barat.

"Seperti yang sudah saya sampaikan kita ingin perbaiki kondisi di perbatasan kita, di perbatasan darat, di Kalimantan dan Papua, nanti saya harapkan Menteri PU sampaikan apa sudah dikerjakan," kata Jokowi, sapaannya, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/7).

Ketika dirinya meninjau lintas batas Pos Entikong beberapa waktu lalu, Jokowi melihat masih ada peluang ekspor impor yang tak digunakan dengan baik.

"Di Sarawak Malaysia oleh pemerintah mereka ditetapkan menjadi pelabuhan internasional, diperlukan keterpaduan seluruh kementerian karena tahun ini di semua perbatasan kita akan dibangun dan saya harapkan semua berkoordinasi," jelas Jokowi.

"Sehingga kita harapkan perbatasan bisa digunakan maksimal oleh rakyat dan bisa melayani ekspor impor dan dari Polri pemberantasan kegiatan ilegal bisa dilakukan selain peluang ekonomi ekspor impor bisa dilakukan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Jokowi menambahkan, pemerintah akan konsen melakukan pembangunan di pos-pos perbatasan. Baik dari segi infrastruktur yang kemudian akan berdampak pada pelayanan.

"Kita sudah alokasikan Rp 1 triliun untuk perbaiki fisik di lintas batas entikong di Kalimantan Barat," tutupnya.