Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi didesak buat TPF kasus Novel, Polri minta masyarakat percaya

Jokowi didesak buat TPF kasus Novel, Polri minta masyarakat percaya Kombes Martinus Sitompul. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih berselimut misteri. Desakan masyarakat sipil agar Presiden Joko Widodo membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) mengusut kasus ini mulai bermunculan.

Menanggapi hal itu, Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Martinus Sitompul berpendapat agar masyarakat bisa mempercayakan penuntasan kasus ini terhadap korps Bhayangkara.

"Kami sedang bekerja, kami bentuk tim kami lakukan proses penyelidikan berdasarkan undang-undang. Kami bisa lakukan pemanggilan, kami diberikan kewenangan untuk itu," ujar Martinus seusai menghadiri acara diskusi, Sabtu (15/4).

"Bukan masalah setuju atau tidak setuju (pembentukan TPF), percayakan saja ke kami. Kami kerja profesional," pungkasnya.

Sebelumnya, Wadah Pegawai KPK melaksanakan aksi solidaritas untuk Novel pasca mendapat aksi teror orang tak bertanggung jawab, Selasa (11/4) pagi di dekat kediamannya seusai menunaikan ibadah salat Subuh di masjid Al Ihsan yang tidak jauh dari kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pegawai WP KPK yang diwakili oleh Heri Nuruddin mengatakan aksi teror terhadap Kasatgas kasus korupsi e-KTP itu merupakan aksi keji dan harus diusut tuntas dalang penyerangan tersebut. Dia juga meminta Presiden Joko Widodo membentuk TPF atas kasus itu.

"Kami akan terus meminta terhadap presiden untuk terus mendorong mengusut tuntas kasus ini melalui tim gabungan pencari fakta," kata Heri, Kamis (13/4).

Usulan adanya tim gabungan dari masyarakat sipil juga disuarakan oleh mantan wakil ketua KPK, Busyro Muqoddas. Dia mengusulkan agar tim yang mengusut kasus Novel tidak hanya berasal dari unsur kepolisian melainkan juga ada unsur masyarakat sipil. Alasannya, agar masyarakat bisa dilibatkan dalam menguak kasus tersebut dan mampu mengawasi segala informasi yang ada.

"Ini sudah kasat mata, maka tidak ada cara lain kecuali presiden selaku panglima tertinggi TNI dan Polri perlu segera membentuk tim, sama seperti SBY bentuk tim 8 dengan SK presiden," kata Busyro saat mengadakan konferensi pers di KPK.

Bukan tanpa alasan masyarakat sipil harus dilibatkan dalam pengusutan kasus tersebut, menurutnya berkali kali teror yang menimpa penyidik KPK tidak pernah bermuara secara tuntas secara hukum.

"Enam kali upaya pembunuhan gagal terus maka yang tangani tidak hanya Polri saja tapi tugas masyarakat. Kali ini bukan saat nya lagi negara basa basi kalau mau usut benar benar sampai tuntas harus tim gabungan," pungkasnya.

Saat ini, Novel sekaligus ketua WP KPK masih berada di Singapura untuk menjalani perawatan terhadap matanya akibat tersiram cairan asam sulfat. Sebelumnya mantan Kasatgas simulator SIM itu sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading sebelum dirujuk ke Jakarta Eye Center dan diterbangkan ke Singapura.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Di Depan Jokowi, Panglima TNI Ungkap Strategi Baru Atasi Konflik di Papua Bentuk Koops Habema
Di Depan Jokowi, Panglima TNI Ungkap Strategi Baru Atasi Konflik di Papua Bentuk Koops Habema

Panglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan
Soal Jokowi Buntuti Kampanye Ganjar di Jateng, PDIP Bandingkan Karakter Capres Tidak Bisa Blusukan

PDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngakak Saat Babinsa Langkah Tegap di Atas Panggung Timbulkan Suara Gedobrak 'Harus Pakai PBB'
Jokowi Ngakak Saat Babinsa Langkah Tegap di Atas Panggung Timbulkan Suara Gedobrak 'Harus Pakai PBB'

Aksinya pun menimbulkan suara hingga membuat Jokowi hingga para hadirin terkekeh.

Baca Selengkapnya
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar

Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.

Baca Selengkapnya