JK tak tahu ada intervensi di rapat FPJP Bank Century
Merdeka.com - Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla , mengaku tidak tahu jika ada intervensi pihak tertentu dalam rapat penentuan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) di Kementerian Keuangan pada 20 November 2008 malam hingga pukul 05.00 WIB 21 November 2008.
Dia mengatakan rapat itu dilakukan tanpa sepengetahuannya. "Saya tidak tahu. Yang jelas posisi saya waktu itu tidak intervensi. Saya tidak tahu adanya rapat," kata Jusuf Kalla usai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (21/11).
Secara tersirat, Jusuf Kalla mengaku apes mesti dipanggil KPK hari ini. Menurut dia, pemanggilannya hari ini lantaran saat rapat terselubung itu terjadi, dia sedang menggantikan sementara posisi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Waktu itu Presiden sedang tidak ada di dalam negeri, di Amerika Serikat. Kenapa saya yang dipanggil? Karena saya yang sedang berada di dalam negeri," ujar Jusuf Kalla .
Sebelumnya, JK menilai Bank Century bukan gagal lantaran kesulitan modal. Menurutnya, Bank Century justru dirampok oleh pemiliknya.
"Dianggapnya gagal. Padahal tidak ada bank yang gagal. Gagalnya karena dirampok. Dilaporkan kepada saya, masalah bank itu karena perampokan. Dirampok oleh pemiliknya, dan itu makanya saya suruh tangkap pemiliknya (Robert Tantular)," kata JK.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaJK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jusuf Kalla Ibaratkan Pemimpin seperti Sopir: Kalau Suka Marah Emosi Bisa Tabrakan
JK mengatakan seorang calon pemimpin harus bisa membawa rakyatnya menuju kebaikan.
Baca SelengkapnyaRespons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ogah Tanggapi Wacana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Saja
Politisi senior Golkar ini hanya meminta publik menunggu saja.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif
Menurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca SelengkapnyaJK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya