Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

JK sebut konflik Laut China Selatan untungkan Indonesia

JK sebut konflik Laut China Selatan untungkan Indonesia Jusuf Kalla hadiri acara NU. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, apabila konflik Laut China Selatan tetap berlangsung, maka Indonesia akan menjadi negara yang diuntungkan. Pasalnya, negara-negara investor seperti Jepang, mencari negara-negara tujuan investasi yang relatif aman dari konflik, seperti Indonesia.

Konflik di Laut China Selatan ini melibatkan 6 negara, yakni Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, China dan Taiwan.

"Kalau konflik Laut China Selatan tetap berjalan seperti ini, Jepang dengan China akan tetap seperti ini, maka dua negara ini akan memilih tempat investasi yang lebih aman. Jepang tidak memilih China, maka pasti dia ke Selatan. Ke Selatan tentu pilihannya di ASEAN, pilihan pertama saya yakin Indonesia," ucap JK di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/1).

Menurut JK, investor dari negara-negara tersebut tidak akan memilih berinvestasi di Malaysia di mana upah buruh mahal dan konsumennya kecil. Sementara, Thailand, kondisi politiknya lebih sulit daripada Indonesia.

"Vietnam masih di bawah kita, tidak usah dulu kita bicara Myanmar, Laos, Filipina juga masih agak susah. Jadi saya yakin dan saya juga dilaporkan BKPM, investasi dari dua negara itu akan lebih besar pada tahun mendatang," tutur JK.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN

Soal Konflik Laut China Selatan, Anies Soroti Ganjar Tak Singgung ASEAN

Tema debat berkaitan dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional dan geopolitik.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Ungkap Solusi Konflik Laut China, Prabowo Jawab Sindiran Anies Soal Alutsista Bekas

VIDEO: Ganjar Ungkap Solusi Konflik Laut China, Prabowo Jawab Sindiran Anies Soal Alutsista Bekas

Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersiap beradu gagasan terkait tema Pertahanan

Baca Selengkapnya
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia

Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.

Baca Selengkapnya
Analis Ungkap Penyebab Beda Sikap Indonesia dan Korea Selatan Soal Perang di Gaza

Analis Ungkap Penyebab Beda Sikap Indonesia dan Korea Selatan Soal Perang di Gaza

Sebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.

Baca Selengkapnya
Jenis-Jenis Konflik dalam Masyarakat, Berikut Penyebabnya

Jenis-Jenis Konflik dalam Masyarakat, Berikut Penyebabnya

Konflik adalah suatu keadaan di mana terjadi ketegangan, pertentangan, atau perselisihan antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya