JK Jelaskan Pentingnya Standar Nasional dalam Dunia Pendidikan
Merdeka.com - Menteri Pendidikan Nadiem Makariem mewacanakan penghapusan Ujian Nasional. Wacana itu sempat muncul di era Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy.
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengomentari wacana tersebut. Dia sedikit bercerita ke belakang soal ujian serupa yang pernah ada di era sebelumnya seperti EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional) yang rumus kelulusannya menggunakan rumus dongkrak.
"Sehingga hampir semua peserta didik diluluskan, akibatnya mutu pendidikan terus menurun padahal Tuhan memberikan kemampuan otak sama dengan orang Amerika atau Jepang. Yang beda hanya siapa yang belajar dengan baik dan siapa yang kurang belajar," kata JK di Auditorium UNP, Kamis (5/12).
Hal itu dia sampaikan usai resmi menyandang gelar doktor kehormatan bidang muru pendidikan dari Universitas Negeri Padang (UNP).
JK lalu bertanya, mengapa anak-anak Indonesia kurang belajar? Jawabannya, karena sistem 'dongkrak' yang menggampangkan pelajar Indonesia dengan jaminan lulus.
"Para pejabat seperti bupati, wali kota juga menekan sekolah, peran guru, agar meluluskan murid-muridnya. Akhirnya, anak-anak merasa tak perlu belajar toh pasti lulus juga," kritik JK.
Standar Nasional Dibutuhkan
Kemudian pada tahun 2003, Kementerian Pendidikan akhirnya meluncurkan sistem Ujian Akhir Nasional (sebelum disempurnakan menjadi Ujian Nasional pada 2005). Sistem ini diharapkan menjadi basis standar mutu merata di seluruh Indonesia.
Menurut JK, sistem UN bisa menguji kemampuan dan pengetahuan siswa sesuai seharusnya.
"Kenapa harus ada standar nasional? Karena kalau tidak, kita punya standar berbeda dan itu berbahaya, mutu berbeda maka ada gap dan kesenjangan mutu pendidikan satu daerah ke daerah lain," beber JK.
Ditambahkan JK, meskipun di awal penerapan UN tidak berjalan mulus karena sejumlah pelajar dinyatakan tidak lulus ujian, namun dari tahun ke tahun seiring berjalannya waktu terus dilakukan evaluasi agar UN menjadi semakin baik.
"Evaluasi bisa dilihat, dilihat perkembangannya, ini yang perlu menjadi catatan," tegas JK.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Sebut Banyak Sarjana Menganggur: Menteri Pendidikan Kok Membiarkan
Menurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Sayangkan Perguruan Tinggi di Indonesia Tak Masuk Top 100 Dunia
Jokowi ingin SDM Indonesia tak hanya menguasai ilmu pengetahuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?
Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca SelengkapnyaBiaya UKT Mahal, Ganjar: Hentikan Liberalisasi Pendidikan
Dua pihak yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan yaitu orang tua dan negara.
Baca Selengkapnya11 Hal Dasar yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Bantu Lebih Mandiri sejak Muda
Keterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaDi Negara Ini, Ijazah Pendidikan Terakhir Tak Jadi Syarat Wajib Saat Melamar Kerja
Hal ini menandakan pemberi kerja justru menekankan dan memprioritaskan keterampilan.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Ganjar Sindir Pihak Utamakan Kepentingan Keluarga Bikin Kampus Berbicara
Ganjar menyinggung ada pihak yang mengutamakan kepentingan keluarga.
Baca Selengkapnya