Jenderal Tito luruskan soal pensiun dini dari Kapolri ke DPR
Merdeka.com - Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mencecar Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian atas pernyataannya yang akan pensiun dini sebelum masa jabatannya habis. Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Adies Kadir mengaku kaget mendengar pernyataan Tito itu.
"Beredar bahwa Muhammad Tito Karnavian berencana pensiun dini. Ini membuat kami juga sangat terkaget-kaget kami mohon penjelasannya pak terkait dengan isu. Ini apa beneran apa hoax, isu ini," kata Adies saat rapat dengar pendapat (RDP) di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/7).
Tito meluruskan kabar tersebut. Kronologi munculnya wacana tersebut berawal dari wawancara dirinya dengan dua stasiun televisi swasta jelang hari HUT Bhayangkara ke 71.
Awalnya, kata Tito, seorang pimpinan redaksi media televisi itu menanyakan soal isu penanganan terorisme dan arus mudik 2017. Setelah itu, seorang pimpinan redaksi itu menanyakan pertanyaan terakhir soal pengangkatannya sebagai Kapolri diusianya yang tergolong muda. Tito mengaku ditanya apakah akan menuntaskan jabatannya hingga 2022.
"Nah setelah semua terjawab dalam pertanyaan sekitar satu jam pertanyaan terakhir adalah pak Tito sebagai Kapolri waktu diangkat relatif masih muda umur 51 kira masih 7 tahun lagi, pensiun masih lama, 2022. Apakah Pak Tito akan terus 2022?," jelasnya.
Mendapat pertanyaan itu, Tito mengklaim tidak mau menyelesaikan masa jabatannya dengan alasan tidak sehat untuk organisasi. Menurutnya, organisasi membutuhkan penyegaran-penyegaran maupun pimpinan baru.
"Saya terlalu lama, kreativitas saya bisa menurun. Saya memberi kesempatan yang lain untuk jadi Kapolri," tandasnya.
Lebih lanjut, Tito menyebut terlalu lama menjadi Kapolri juga akan menurunkan daya kreativitasnya. Menjalankan tugas sebagai Kapolri, dinilainya sebagai pekerja yang stres.
"Kemudian saya juga terlalu lama kreatifitas saya juga bisa menurun. Di samping itu saya tentunya ingin memberikan kesempatan yang lain menjadi kapolri," tegasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI Beberkan Kronologi 1 Prajurit Gugur Diserang KKB Papua
Serangan KKB menyebabkan dua prajurit TNI menjadi korban.
Baca SelengkapnyaSantri Ponpes Makassar Tewas di Tangan Senior, Anggota DPR Colek Kapolda hingga Kapolri 'Beri Hukuman Setimpal'
Menanggapi hal ini, sosok anggota DPR RI memberi atensi.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaDi Depan Jokowi, Kapolri Jenderal Sigit Tegaskan Sinergitas TNI-Polri Harga Mati
Hal itu disampaikan Sigit di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat pimpinan TNI-Polri di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaBekuk 3 Tersangka, Begini Kronologi Penembakan di Colomadu Karanganyar
Seorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaAnak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal
Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara
Baca SelengkapnyaAturan Disahkan Jokowi, Gaji Pokok TNI/Polri Resmi Naik Mulai Bulan Ini
Penyesuaian gaji pokok bagi anggota TNI tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Belas Atas PP Nomor 28 tahun 2001.
Baca Selengkapnya