Jenderal Moeldoko kesal pegawai TNI AL di Batam jual BBM ilegal

Merdeka.com - Panglima TNI Jendral Moeldoko mengaku telah mendengar soal kasus penjualan minyak ilegal yang melibatkan PNS TNI Angkatan Laut berinisial AA. Moeldoko mengaku kecewa dengan kelakuan anggotanya tersebut dan berjanji akan memberikan sanksi tegas.

"Memang ada oknum pegawai harian di Batam yang ikut bermain dengan itu. Pasti akan kita tindak tegas kalau memang dia terbukti bersalah," kata Moeldoko, di mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (10/9).

Selain itu Moeldoko juga mengaku prihatin dengan keterlibatan anggotanya tersebut. Dia pun berpesan kepada para anggota TNI lainnya untuk tidak coba-coba bermain dengan hal yang ilegal.

"Ini memprihatinkan di saat orang ngantri BBM, dia malah memanfaatkan. Perintah saya sudah jelas jangan ada yang bermain-bermain dengan hal yang ilegal," tegas Moeldoko.

Dia mengatakan, saat ini sudah ada tim dari TNI yang melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian yang menangkap AA.

"Masih mencari tahu sejauh mana keterlibatannya. Yang saya tahu dia adalah pegawai honorer," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, Polisi mengungkap kejahatan jual beli BBM skala internasional yang melibatkan pengusaha (AM), pejabat Pertamina (YS) dan PNS di kota Batam (NK) serta pengusaha lain (DN) dan pegawai honorer TNI Angkatan Laut (AA). Dalam aksinya mereka menggunakan kejahatan di atas laut.

Menurut Direktur Direktur Tindak Pidana Ekonomi Mabes Polri Brigjen Kamil Razak, modus kejahatan mereka berawal dari YS yang memesan bahan bakar minyak (BBM) ke Pertamina Pusat untuk dikirim ke Batam. Di tengah jalan, kapal pengangkut BBM milik Pertamina Pusat disedot dengan kapal punya AM.

"Dari penyedotan ini dijual ke luar, dan hasil penjualan dibayar dengan dolar singapura yang dibawa masuk ke Indonesia oleh beberapa orang anak buahnya," ujar Kamil di gedung PPATK, Senin (8/9).