Jembatan Comal diperbaiki, pengiriman motor dialihkan via laut
Merdeka.com - Aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, sejak dua pekan terakhir melonjak tajam seiring adanya pengalihan pengiriman sepeda motor dari jalur darat ke jalur laut.
Dari informasi yang didapatkan dari petugas pos pengawasan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Emas, lonjakan aktivitas bongkar muat itu karena banyak kendaraan berat memilih beralih ke jalur laut untuk menyikapi larangan melintas di Jembatan Comal Pemalang.
Seperti diketahui, sejak dua pekan terakhir sisi selatan Jembatan Comal mulai diperbaiki. Perbaikan difokuskan pada penguatan oprid atau akses sambungan yang sempat ambles. Larangan melewati Jembatan Comal ini juga pernah ditegaskan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo demi mengantisipasi kerusakan lebih parah di jembatan tersebut.
Seorang petugas pos penjagaan Dermaga 1 Pelabuhan Tanjung Emas, Mahmudi, mengatakan, setiap hari saat ini ada sekitar dua kapal barang yang bersandar di pelabuhan. Kapal-kapal itu disewa oleh perusahaan otomotif untuk mengirimkan sepeda motor dari Jakarta menuju Jawa Tengah lewat jalur laut.
Para penyewa kapal itu rata-rata berasal dari perusahaan otomotif terkemuka seperti PT Astra maupun Yamaha. Menurut dia, biasanya kapal itu memuat 3-4 truk tronton pembawa 70-100 unit sepeda motor untuk dikirimkan ke semua dealer wilayah Jateng mulai Kendal, Jepara, Semarang, dan kota-kota lainnya.
"Jadi, lonjakan arus bongkar muat ini seperti kejutan bagi kami. Karena sampai malam masih ada puluhan unit motor yang diturunkan dari kapal," ujar dia, kepada merdeka.com, Minggu (31/8).
Untuk mencegah pencurian saat kegiatan bongkar muat tiba, kata dia, penjaga pelabuhan kini telah memperketat penjagaan. Karena jadwal sandar kapal tidak menentu, maka pihak pelabuhan menambah petugas untuk menjaga bergantian tiga sift tiap 8 jam sekali.
"Ya intinya kita lebih memperketat pengawasan bongkar muat sepeda motor yang dibawa oleh kapal-kapal tersebut," ujarnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaIbu ini tetap tak mau memberikan jalan untuk mobil ambulans yang sedang lewat di jalan.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaMinimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaMengantre berjam-jam untuk menaiki kapal penyeberangan menuju Sumatera membuat pemudik kelelahan, terutama anak-anak.
Baca Selengkapnya