Jelang putusan perkara pilpres, hakim MK dapat SMS gelap
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi (MK) Janedri M Gaffar mengaku nomor pribadi Hakim MK mendapat pesan singkat (SMS) dari nomor misterius. Pesan gelap itu semakin gencar sehari menjelang keputusan perkara PHPU pilpres, Kamis (21/8) besok.
"Ada saja SMS ke hakim MK yang nggak tahu nomornya, nggak ada namanya," kata Janedri, di Gedung MK, Jakarta, Rabu (20/8).
Menurut Janed, sapaan Janedri, pesan singkat seperti ini cukup banyak masuk ke nomor hakim MK. Kata Janed, dalam satu hari ada satu hingga dua SMS mirip yang diterima hakim konstitusi.
Namun lanjut Janet, isi pesan singkat itu tidak bernada ancaman. Pesan itu justru memberikan motivasi agar dalam keputusan perkara pilpres nanti berjalan adil.
"Tapi saat ini tidak ada. Kalau ada, pasti sudah menginformasikan. Misalnya, 'MK harus Independen', 'MK harus imparsial', saya rasa itu bagus kalau hanya begitu. Jangankan ke Hakim, ke saya juga ada. Ini kan menyampaikan harapan," pungkasnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
MK Pastikan Empat Menteri Siap Hadiri Panggilan Hakim Terkait Sengketa Pilpres
Baca SelengkapnyaSengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Mungkinkah Prabowo Hadir Langsung ke MK?
Baca SelengkapnyaPutusan itu diwarnai disentting opinion tiga hakim MK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca SelengkapnyaCak Imin sampai dan disambut oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi.
Baca SelengkapnyaPihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Jokowi hadir sebagai saksi dalam sidang MK
Baca SelengkapnyaJokowi mengajukan ke MK agar jadwal Pilkada 2024 dimajukan September dengan alasan agar pelaksanannya mudah
Baca SelengkapnyaMuhadjir menjawab pertanyaan hakim konstitusi soal intensitas kunjungan kerja Presiden Joko Widodo jelang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya