Merdeka.com - Menjelang pernikahannya dengan KPH Notonegoro Oktober mendatang, putri keempat Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X, GKR Hayu mengaku tak melakukan persiapan khusus. Wanita yang akrab disapa mbak Abra tersebut hanya melakukan perawatan seperti hari-hari biasanya.

Menjawab pertanyaan merdeka.com saat berkunjung ke kediamannya di Keraton Kilen, Selasa (3/9), dara kelahiran 24 Desember 1983 ini terlihat anggun, dan selalu menebar senyum. Sangat jauh dari penilaian masyarakat bahwa seorang putri raja sangat lekat dengan sifat yang tertutup dan menjaga jarak dengan orang-orang di luar keraton.

"Lha itu dia, saya malah belum mikir. Saya juga treatmen di Hotel Ambarukmo. Mungkin nanti 40 hari sebelumnya dikebut. Kalau sekarang belum ada perawatan yang istimewa, karena ini masih mikirin yang lain. Masih banyak yang harus dipikirkan dibanding perawatan kecantikan," ujarnya.

Abra mengaku selama ini keluarganya mempunyai tempat perawatan khusus di Hotel Ambarukmo.

"Kita sering kok ke sana. Atau kadang terapisnya kita bawa ke sini. Kalau itu racikannya memang sudah cocok dengan kita. Istilahnya resepnya memang resep tradisional dari Keraton Yogyakarta," katanya.

Meski sangat sibuk dengan persiapan pernikahannya, alumni Business Information System (BSC) dari Bournemouth Universtiy, Inggris ini masih menyempatkan berolahraga.

"Saya masih fitnesS biar tubuh tetap bugar. Terus minum jamu kunir asem, vitamin dan tidur yang cukup," kata wanita yang hobi membaca dan bermain game ini.

Dalam resepsi pernikahan nanti menurut rencana kedua mempelai akan menggunakan busana adat manten basahan. Sedangkan untuk rias tetap menggunakan riasan paes ageng ibu Tinuk Rifki, seperti pernikahan Reni, adik GKR Hayu beberapa tahun lalu.