Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jelang Munas Peradi di Makassar, dua pengacara adu jotos

Jelang Munas Peradi di Makassar, dua pengacara adu jotos berkelahi. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Dua orang pengacara asal Riau, Robin Hutagalung dan Sangur, terlibat perkelahian jelang Musyawarah Nasional (Musda) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) di Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (26/3). Dualisme utusan diduga jadi pemicu perkelahian fisik tersebut.

Informasi yang dirangkum merdeka.com, kejadian tersebut sekitar pukul 19.00 WIB di Hotel Clarion Makassar, tempat munas Peradi diselenggarakan.

"Benar terjadi keributan antara utusan yang saya bawa dengan utusan lain," ujar Sekretaris Peradi Riau, Feri Mahendra, saat dihubungi Kamis (26/3) malam.

Menurut Feri, insiden tersebut berawal saat rapat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Peradi Pekanbaru tanggal 18 Maret lalu. Saat itu, Ketua Peradi Riau, Syam Daeng Rani, meninggalkan rapat tanpa alasan. "Ketua kabur, tidak bisa dihubungi hingga rapat di-pending. Tidak ada keputusan," terang Feri.

Keesokan harinya, rapat tetap dilanjutkan di bawah pimpinan Feri. Rapat akhirnya memutuskan Peradi Riau mengirimkan 14 orang delegasi ke Makassar untuk mengusung tiga orang calon ketua Peradi Pusat.

Namun saat di Makassar, Syam Daeng Rani tiba-tiba juga sudah membawa 14 orang. "14 (pengacara) yang dibawa (Sam Daeng) bukan bukan hasil putusan rapat," kata Feri.

Sangur adalah anggota Peradi yang dibawa Sam Daeng Rani sedangkan Robin Hutagalung juga anggota Peradi dibawa oleh Feri Mahendra. Mereka terlibat keributan. Robin diduga menampar Sangur saat registrasi acara. "Terjadi pemukulan tapi saya tidak lihat langsung," kata Feri.

Akhirnya, kata Feri, rombongan Syam Daeng ditolak karena bukan hasil keputusan rapat. "Kita akan minta pertanggungjawaban ketua pusat. Saat ini kasus ditangani di Crisis Center Peradi di munas," jelas Feri.

Hal senada juga disampaikan Penasehat Peradi Pekanbaru, Aziun Azhari. Ia menduga peristiwa terjadi karena situasi yang tidak kondusif.

"Sampai saat ini (tadi malam), belum ada keputusan dari crisis center. Besok ditindaklanjuti lagi, kemungkinan ribut lagi karena kabarnya panitia menerima kelompok tersebut (Sam Daeng)," kata Aziun

Sementara Robin Hutagalung saat dihubungi juga mengakui telah memukul Sangur. Ia beralasan tindakan itu dilakukan karena gaya sangur yang merasa sok hebat.

"Pas di meja panitia, saya melihat Sangur seperti petentengan (bergaya kurang memuaskan orang lain). Langsung saya tampar. Ada perlawanan tapi dilerai keamanan. Kalau tak ada aparat akan saya habisi dia," kata Robin.

Sementara itu, Ketua Peradi Pekanbaru, Syam Daeng Rani, belum bisa dikonfirmasi. Telepon selularnya berulang kali dihubungi tapi tak aktif.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Peristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar

Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Dua Petugas KPPS di Makassar Meninggal Diduga Kelelahan dan Sesak Napas, Lima Orang Dirawat

Dua Petugas KPPS di Makassar Meninggal Diduga Kelelahan dan Sesak Napas, Lima Orang Dirawat

Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.

Baca Selengkapnya
Ini Rincian

Ini Rincian "Malam Muda Mudi" pada Perayaan Tahun Baru 2024 di Jakarta

Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar "Malam Muda Mudi" untuk menyambut pergantian tahun dari 2023 ke 2024. Kali ini kegiatan itu dibagi dalam enam segmen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.

Baca Selengkapnya
Terpidana Perkara  Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar

Terpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar

Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21

Baca Selengkapnya
11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk

11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk

Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.

Baca Selengkapnya
Pegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!

Pegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!

Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.

Baca Selengkapnya
Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian

Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian

Dosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.

Baca Selengkapnya
154 Pengawas TPS Dilantik Serentak, Ini Pesan Kapolres Kampar

154 Pengawas TPS Dilantik Serentak, Ini Pesan Kapolres Kampar

154 Pengawas TPS di Kabupaten Kampar dilantik. Mereka juga mulai mengikuti pelatihan.

Baca Selengkapnya