Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jelang lengser, popularitas SBY kian menanjak

Jelang lengser, popularitas SBY kian menanjak Presiden SBY. REUTERS

Merdeka.com - Tingkat partisipasi publik pada bulan ke-57 pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meningkat drastis. Jumlahnya hampir menyamai penilaian pada masa awal periode kedua pemerintahannya. Seperti jajak pendapat yang dilakukan oleh koran Kompas, sebagian besar publik memberikan apresiasi, terutama di bidang politik dan keamanan.

Kepuasan di bidang politik dan keamanan merupakan yang tertinggi di bandingkan tiga bidang lainnya, yaitu ekonomi, kesejahteraan sosial, dan hukum.

Dalam jajak pendapat kompas, tujuh dari 10 responden mengatakan puas terhadap peran SBY selaku kepala negara dalam penyelenggaraan pilpres pada 9 Juli lalu. Meskipun sempat dibayangi kekacauan, pemerintah dinilai berhasil menyelenggarakan pilpres dengan aman.

Kepuasan responden terhadap kinerja pemerintahan SBY pada Januari 2010 dalam bidang Polhukam misalnya, mencapai 58,4 persen. Kepuasan tersebut terus menurun hingga pada Juli 2014 naik lagi ke level 57,5 persen.

Sementara citra presiden dan citra pemerintahan SBY juga terus meroket. Pada Juli tahun ini, citra pemerintahan SBY mencapai 75,2 persen.

Namun di saat yang sama, ketidakpuasan juga masih mewarnai publik. seperempat responden tidak puas dengan peran presiden dalam mewujudkan pemilu yang bersih, jujur dan adil.

Jajak pendapat dilakukan Kompas melalui telepon sejak tiga bulan pertama periode periode kedua pemerintahan SBY. Jajak pendapat terakhir dilaksanakan 15-18 Juli 2014 dengan responden berusia minimal 17 tahun dan dipilih secara acak di 33 ibu kota provinsi dengan responden berjumlah 955 orang.

Dalam detik-detik berakhirnya masa kepemimpinannya, SBY juga melakukan tindakan-tindakan simpatik yang menyejukkan suasana politik yang sedang panas.

Berikut langkah-langkah SBY yang dianggap mampu menyejukkan suasana dan meredakan situasi politik, seperti yang berhasil dihimpun merdeka.com, Kamis (24/7):

SBY undang Jokowi dan Prabowo buka bersama

Jelang pengumuman pemenang pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang direncanakan berlangsung Selasa (22/7) lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan buka puasa bersama bersama dua pasang capres cawapres, Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK di Istana Negara. Hadir pula sebagai undangan para pejabat lembaga negara. Dalam kesempatan tersebut, SBY juga mengundang capres Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi).Dalam sambutannya, Presiden SBY menekankan pentingnya silaturahmi. Menurut SBY, persaudaraan sesama anak bangsa amatlah penting."Silaturahim adalah baik, rakyat menyukai karena silaturahim bisa menciptakan suasana teduh terlebih suasana politik di tanah air tengah menghangat," kata SBY di Istana Negara, Jakarta, Minggu (20/7) lalu.Meski tensi politik sempat memanas antara dua kubu capres, di acara itu sejumlah momen kebersamaan antara SBY dengan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK tercipta. Mereka melakukan sejumlah kegiatan secara bersama-sama.Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK memenuhi undangan buka puasa bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta, kemarin.Pantauan merdeka.com, Minggu (20/7), Prabowo yang memakai kemeja putih duduk di sebelah kanan SBY. Sementara Jokowi yang mengenakan batik hitam duduk di sisi kiri sang presiden. Sementara Wakil Presiden Boediono duduk berhadap-hadapan dengan SBY.Selain SBY, Boediono, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, di meja bundar utama juga duduk pimpinan-pimpinan lembaga tinggi, yakni Ketua MPR Sidarto Danusubroto, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPR Irman Gusman dan Ketua MK Hamdan Zoelva. Total ada 10 orang duduk dalam meja bundar tersebut.Di meja lain, tampak pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Acara dibuka oleh tausiah oleh Ahmad Yani Basuki. Semua hadirin tampak hening mendengarkan khotbah staf khusus presiden itu.

Beri pernyataan sejuk saat Prabowo tolak hasil Pilpres

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari ini menulis kata-kata sejuk dalam wall Facebook-nya, di tengah situasi politik yang memanas. SBY menyatakan, demokrasi yang dipilih bangsa Indonesia adalah demokrasi yang tidak menebarkan kebencian."Demokrasi yang kita pilih adalah demokrasi yang penuh akhlak, amanah, tidak menaburkan kebencian dan memelihara tali silaturrahim," demikian tulis SBY dalam akun Facebook-nya, Selasa (22/7) lalu.SBY mengingatkan, demokrasi yang mengedepankan akhlak serta amanahlah yang selayaknya dijalankan oleh bangsa Indonesia. "Itulah demokrasi yang hendak kita jalankan," tutup SBY.SBY menulis status tersebut sekitar satu jam yang lalu. Entah apa maksud SBY menulis status tersebut.

Saat Jokowi dinyatakan menang, SBY yang pertama ucapkan selamat

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengucapkan selamat pada Jokowi, presiden terpilih 2014-2019. SBY menghubungi Jokowi kemarin malam."Saya ketahui Pak Presiden sudah telepon Jokowi semalam," ujar Julian di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/7) kemarin.Namun, Julian mengaku tidak tahu apa saja yang dibicarakan SBY dengan Jokowi, selain memberikan ucapan selamat. Yang jelas, kata Julian, SBY menelepon setelah proses penghitungan suara selesai dari KPU."Apa yang dibicarakan saya tidak tahu. Setelah proses perhitungan selesai dari KPU," jelasnya.

(mdk/war)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah

Kaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah

Dengan politik seseorang bisa menerapkan kebijakan baik untuk kepentingan rakyat banyak.

Baca Selengkapnya
Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

Pesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi

SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara

LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara

Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran

45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran

Kumpulan kata bijak politik ini juga dapat membuka pandangan baru akan politik itu sendiri. Tak ayal apabila kata bijak politik ini sangat menarik.

Baca Selengkapnya
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Nasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur

Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.

Baca Selengkapnya