Merdeka.com - Menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 15 Juli hingga 22 Juli 2015 mendatang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta melakukan berbagai persiapan. Selain penambahan rangkaian perjalanan, mendirikan posko serta pengalihan jalur operasional, sejumlah jalur rawan juga diwaspadai.

Pejabat Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta, Gatut Sutiatmoko mengatakan, pantauan jalur rawan di antaranya dilakukan di wilayah Goprak, Kabupaten Grobogan, Jawa Tegah. Di Jalur Semarang-Solo ini merupakan kawasan rawan longsor.

"Goprak itu merupakan batas utara wilayah Daop VI.Kami sudah mempersiapkan dengan matang, jika terjadi longsor. Kita siapkan AMUS (alat material untuk siaga)," ujar Gatut, Rabu (24/6).

Selain AMUS pihaknya juga menyiapkan tindakan preventif dengan penguatan rel, sehingga jika terjadi longsor bisa diminimalisir. Meski demikian pihaknya tidak terlalu khawatir akan terjadinya hambatan di jalur Solo-Semarang. Hal ini karena volume kereta api yang melewati daerah Goprak tidak terlalu tinggi.

"Kalau jalur Solo-Semarang kan keretanya yang lewat cuma KA Brantas, Matarmajaya dan Majapahit. Tidak setinggi jalur Solo-Yogyakarta," pungkasnya.