Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jelang Lebaran pengrajin keranjang parcel di Makassar banjir order

Jelang Lebaran pengrajin keranjang parcel di Makassar banjir order Ilustrasi pacel lebaran. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Permintaan keranjang parcel atau bingkisan jelang Hari Raya Idul Fitri meningkat. Para pedagang di Makassar kebanjiran pesanan. Salah satu lokasi pengrajin keranjang parcel di Jalan Rajawali, tepatnya di lorong 9 dan lorong 10, Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso, Makassar.

Dua lorong ini cukup populer dengan julukan lorong parcel. Hanya ada enam keluarga atau pemilik usaha parcel di dua lorong di permukiman padat penduduk ini. Meski demikian, usaha rumahan di sana mampu menyerap tenaga kerja dari sekitaran.

Muhammad Syukur (42), salah seorang pemilik usaha keranjang parcel di lorong 9 mengungkapkan, jika tiba saat Ramadan dan Lebaran, selalu banjir pesanan. Sehingga omzet pun meningkat hingga dua kali lipat dalam sebulan.

"Jika di hari-hari biasa, omzet per bulan sebesar Rp 10 juta dari jumlah produksi keranjang parcel sebanyak 1.000 hingga 1.500 keranjang. Maka di bulan Ramadan dan Lebaran bisa naik dua kali lipat menjadi Rp 30 juta, dari jumlah produksi 2.000 hingga 3.000 keranjang," ungkap Syukur.

Syukur menambahkan, usaha keranjang parcel ini bersama adiknya, Muhammad Firman. Warisan turun temurun dari kakeknya, sehingga saat ini sudah dikelola turunan ke tiga.

Khusus perakit keranjang parcel model bertingkat atau bersusun satu sampai tiga susun dikerjakan enam sampai tujuh tenaga kerja laki-laki. Tapi untuk penganyam keranjang parcel khusus untuk buah lebih banyak dikerjakan kaum ibu-ibu rumah tangga, yang jumlahnya hingga 10 orang.

"Sistem kerjanya borongan yang upahnya dihitung berdasarkan banyaknya keranjang parcel diselesaikan. Dari satu keranjang diselesaikan, upah tenaga kerja bervariasi tergantung jenis keranjangnya. Upah Rp 500 untuk satu keranjang jenis keranjang buah uang, bentuknya oval atau bulat upah Rp 6.000 untuk satu keranjang jenis bertingkat atau bersusun," tutur Syukur.

Muhammad Firman menambahkan, rata-rata pekerja menyelesaikan enam hingga 10 keranjang bertingkat. Sementara khusus keranjang buah dikerjakan ibu-ibu rumah tangga rata-rata menyelesaikan 50 hingga 100 keranjang.

Harga grosir keranjang parcel dibanderol mulai dari Rp 7.000, Rp 17 ribu, Rp 25 ribu hingga Rp 60 ribu, tergantung jenis keranjangnya.

Bahan baku dibeli dari gudang rotan di kabupaten tetangga, Kota Maros yang asal rotannya dari Palu, Sulawesi Tengah dan Mamuju, Sulawesi Barat.

Meski banyak permintaan, penambahan tenaga kerja tidak signifikan. Cukup dengan menggenjot penyelesaian jumlah keranjang, atau dengan mengambil keranjang parcel sudah jadi, dari kolega sesama pengrajin keranjang parcel demi memenuhi permintaan untuk menjaga kepercayaan konsumen.

Ardiansyah, (26), salah seorang tenaga kerja di tempat itu mengatakan tidak terikat jam kerja. Jika ingin berpenghasilan lebih, berarti harus lebih tekun dan kuat menyelesaikan pengerjaan.

"Dalam sehari rata-rata selesaikan 9 hingga 10 keranjang parcel bertingkat sehingga penghasilan bisa capai Rp 50 ribu lebih sehari. Selama Ramadan ini benar-benar harus kerja keras karena banyak permintaan, semakin banyak dikerjakan, juga upah yang diterima makin banyak," tutup Ardiansyah.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menjelang Hari Lebaran, Ini Rekomendasi Parcel yang Bisa Diberikan ke Keluarga atau Teman Terdekat

Menjelang Hari Lebaran, Ini Rekomendasi Parcel yang Bisa Diberikan ke Keluarga atau Teman Terdekat

Ide parcel menarik yang bisa diberikan ke orang terdekat saat lebaran. Ada apa saja, ya?

Baca Selengkapnya
Lazada Jamin Pengiriman Paket Tidak Terganggu, Pasca Gudangnya di Jakbar Terbakar

Lazada Jamin Pengiriman Paket Tidak Terganggu, Pasca Gudangnya di Jakbar Terbakar

Memastikan operasional logistik Lazada di Jakarta Barat tetap tidak terganggu, dan pengiriman paket terus berjalan

Baca Selengkapnya
Menaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil

Menaker: THR Pekerja Paling Lambat Cair 7 Hari Jelang Lebaran, Tak Boleh Dicicil

Sampai saat ini, Kemnaker belum menerima keluhan mengenai pengusaha yang menolak membayar THR bagi karyawannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Inspirasi Parcel untuk Sambut Lebaran 2024, Ada Kue Kering hingga Parfum

5 Inspirasi Parcel untuk Sambut Lebaran 2024, Ada Kue Kering hingga Parfum

Menghadiahkan parcel Lebaran pada teman atau keluarga telah menjadi tradisi yang akrab menjelang kedatangan Idul Fitri.

Baca Selengkapnya
45 Ucapan Idul Fitri untuk Kartu Parcel & Hampers Singkat, Penuh Suka Cita

45 Ucapan Idul Fitri untuk Kartu Parcel & Hampers Singkat, Penuh Suka Cita

Ucapan Idul Fitri untuk kartu parcel bisa Anda tulis dari referensi berikut ini.

Baca Selengkapnya
Lewati Jalan Rusak, Terjal dan Licin Selama 15 Jam, Perjuangan Kapolres Roka Hulu Jemput Logistik Pemilu 2024

Lewati Jalan Rusak, Terjal dan Licin Selama 15 Jam, Perjuangan Kapolres Roka Hulu Jemput Logistik Pemilu 2024

Seharusnya logistik Pemilu 2024 tersebut sudah tiba pada tanggal 16 Februari.

Baca Selengkapnya
Mendagri soal Kepala Desa hingga Camat Tak Terima THR Lebaran 2024: Rekan-Rekan Ini Bukan ASN

Mendagri soal Kepala Desa hingga Camat Tak Terima THR Lebaran 2024: Rekan-Rekan Ini Bukan ASN

Kepala desa maupun camat tidak masuk sebagai kategori penerima THR.

Baca Selengkapnya
Penumpang KA Jarak Jauh Melonjak Hampir 50 Persen Saat Libur Natal 2023

Penumpang KA Jarak Jauh Melonjak Hampir 50 Persen Saat Libur Natal 2023

Kereta api masih menjadi moda transportasi pilihan masyarakat saat bepergian.

Baca Selengkapnya
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik

Baca Selengkapnya