Jelang lebaran, pedagang di Kendal nekat jual daging gelonggongan
Merdeka.com - Pedagang daging di Pasar Weleri Kendal masih nekat menjual daging gelonggongan. Meski sudah berulang kali diperingatkan, namun pedagang belum jera menjual daging basah ini.
Petugas Dinas Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan (DP3K) Kendal menemukan lima kilogram daging gelonggongan dan lapak pedagang daging yang kotor.
Razia peredaran daging gelonggongan Kamis (23/06) pagi di Pasar Weleri petugas masih menemukan pedagang menjual daging yang tidak sehat. Petugas DP3K Kendal ini kembali mengingatkan pedagang daging untuk tidak menjual atau mengambil daging gelonggongan.
Di kios daging milik Edi ini misalnya, daging basah diletakan di belakang dan dijual dengan harga murah.
Petugas yang memeriksanya, curiga daging terlihat pucat dan kadar air yang sangat tinggi. Dari pemeriksaan kasat mata saja, sudah terlihat daging tersebut gelonggongan.
Tidak hanya itu, petugas juga menemukan lapak dagangan kotor tidak higienis. Kain yang digunakan untuk menaruh daging terlihat kotor, sehingga dikhawatirkan merusak daging karena banyak bakterinya.
"Dagingnya dikirim dari Wonodri Semarang dan biasanya kiriman dari Boyolali," kata Edi pedagang daging di Pasar Weleri.
Petugas juga meminta pedagang untuk tidak mencampur daging dengan jeroan dalam satu lapak. "Karena dikhawatirkan, kotoran dari jeroan bisa tercampur ke dalam daging dan mengakibatkan daging cepat busuk," kata Kepala Bidang Peternakan DP3K, Eko Jatmiko.
Ditambahkan petugas kembali memperingatkan pedagang, yang masih nekat menjual daging gelonggongan. "Dari razia daging ini petugas menemukan lima kilogram daging gelonggongan yang masih dijual," terangnya.
Selain memberikan peringatan lisan, petugas juga memberikan peringatan tertulis kepada pedagang yang masih membandel menjual daging gelonggongan.
"Warga untuk waspada dan mengenali ciri ciri daging yang tidak sehat. Daging tidak sehat atau gelonggongan lembek, warnanya pucat dan baunya amis," jelas Eko.
Tidak hanya itu, warga juga jangan terpancing dengan harga yang murah karena biasanya kualitas daging yang harganya murah kurang bagus cenderung daging gelonggongan.
Selain memeriksa daging sapi di sejumlah lapak di Pasar Kendal dan Weleri, petugas juga memeriksa daging ayam untuk mengantisipasi daging ayam tiren.
Harga daging sapi di Pasar Kendal sendiri masih dijual dengan harga Rp 110 ribu perkilogram sedangkan untuk kualitas kedua dijual dengan harga Rp 95 ribu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
H-1 Jelang Puasa Ramadan, Pedagang Pasar Senen Bingung Harga Daging Sapi Terus Naik
Pedagang Pasar Senen mengaku merasa bingung untuk harga daging kerap melonjak setiap bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam Potong Melonjak hingga Rp45.000 per Kg
Melansir data panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Komoditas daging ayam ras melonjak paling tinggi.
Baca SelengkapnyaKisah Pedagang Kue Kering di Banyuwangi Banjir Pesanan Jelang Lebaran, Omzet Capai Rp10 Juta per Hari
Sehari 500 kilogram kue kering ludes terjual. Adapun omzet yang didapat bisa mencapai Rp10 juta per hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gampang Ditiru, Ini Cara Pisahkan Daging Kelapa dari Tempurung Tanpa Menggunakan Pisau
Dengan cara ini, pemisahan daging kelapa berwarna putih menjadi lebih sederhana, bahkan bisa dilakukan hanya dengan menggunakan sendok nasi. Begini caranya
Baca SelengkapnyaKerap Diolah Menjadi Beragam Sajian, Nangka Ternyata Punya Banyak Kegunaan
Daging buah yang matang sering kali dimakan dalam keadaan segar hingga dicampur dalam es.
Baca SelengkapnyaSatgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran
Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaMencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Mahal, Pedagang Ngaku Kesulitan Dapat Stok Beras Premium
Ada beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca Selengkapnya