Merdeka.com - Menghadapi Lebaran tahun ini, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) dan Kepolisian Resor (Polres) Banyumas menggelar razia kelaikan kendaraan angkutan umum di Terminal Purwokerto Jawa Tengah. Razia dilakukan untuk menertibkan angkutan umum, baik mikrobus serta bus besar untuk memeriksa alat kelengkapan keselamatan penumpang.

Dari pantauan di lapangan, beberapa bus sedang dan besar diberhentikan oleh petugas Dinhubkominfo dan Polres Banyumas di pintu masuk retribusi. Beberapa penumpang bahkan ada yang terpaksa turun di tempat tersebut, karena tak sabar menunggu pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas.

Kepala Seksi Keselamatan dan Penertiban Dinhubkominfo, R Hermawan mengatakan razia ini sengaja dilakukan di minggu pertama bulan Puasa. Dalam razia ini, katanya, para pelanggar hanya mendapatkan surat peringatan dan penilangan. "Nantinya akan kita lakukan secara intensif razia seperti ini pada H-7 dan H+7 Lebaran. Sanksinya yang jelas akan lebih berat lagi, yakni angkutan yang melanggar aturan tidak diperbolehkan jalan," katanya, Rabu (17/7).

Razia ini dilakukan di dua titik pintu masuk Terminal Purwokerto yang biasa dilalui angkutan bus besar dan sedang, serta angkutan perkotaan. Dari hasil razia kali ini, jelas Hermawan, tercatat ada 29 pelanggaran yang ditemukan. Dari jumlah tersebut, paling banyak pelanggaran terjadi pada kendaraan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 15 kendaraan, 9 mikrobus dan 3 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

"Dari temuan di lapangan, rata-rata banyak bus yang masih menggunakan ban vulkanisir di bagian depan yang membahayakan penumpang dan juga persoalan kelengkapan surat-surat dari izin trayek, KIR hingga STNK dan SIM. Selain itu, ada juga bus besar antar provinsi yang tidak memiliki kelengkapan seperti kotak P3K atau palu pemecah kaca," jelasnya.

Kepala Terminal Purwokerto, Hadi Suharto menyatakan razia ini dinilai tepat dan efektif untuk meminimalisasikan pelanggaran yang dilakukan pihak angkutan umum. Dia mengungkapkan, selama ini saat pemeriksaan uji kelayakan dilakukan di kantor Dinhubkominfo semua kendaraan laik jalan.

"Tetapi biasanya setelah pemeriksaan di kantor, banyak angkutan yang kembali membongkar beberapa bagian. Contohnya saat pemeriksaan ban, ketika diperiksa ban yang digunakan merupakan ban standar, tetapi ketika sudah melewati pemeriksaan ada yang kembali menggunakan ban vulkanisiran," jelasnya.

Meski begitu, Hadi mengatakan sebenarnya kendaraan angkutan umum yang masih laik berjalan di Terminal Purwokerto masih cukup tinggi. "Menurut hitung-hitungan, ada sekitar 80 persen angkutan yang masih laik jalan," ujarnya.