Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jawaban Novel Baswedan Dituding Sebagai Pengkhianat Oleh Pelaku Penyerangan

Jawaban Novel Baswedan Dituding Sebagai Pengkhianat Oleh Pelaku Penyerangan Novel Baswedan dan Miryam S Haryani Bersaksi di Sidang Markus Nari. ©2019 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Usai menanti selama dua tahun, kini dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan akhirnya ditangkap polisi, Jumat (27/12). Kedua pelaku berinisial RM dan RB, dan merupakan anggota Polri aktif.

"Inisial RM dan RB. Polri aktif," tutur Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo.

Setelah melakukan penyelidikan dan dipindahkan ke ruang tahanan Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, tersangka berinisial RB berteriak menuduh Novel adalah pengkhianat.

"Tolong dicatat, saya tidak suka dengan Novel karena dia pengkhianat," teriak RB.

Novel Baswedan kemudian membantah tuduhan RB. Berikut tanggapan Novel Baswedan setelah dituduh pengkhianat:

Motif Pelaku Tak Masuk Akal

Novel Baswedan heran dengan penetapan kedua tersangka penyiraman air keras tersebut. Dia merasa janggal dengan motif pelaku, yakni dendam pribadi.

"Saya seharusnya mengapresiasi kerja Polri, tapi keterlaluan bila disebut bahwa penyerangan hanya sebagai dendam pribadi sendiri dan tidak terkait dengan hal lain, apakah itu tidak lucu dan aneh?" kata Novel.

Penyelidikan kasus Novel Baswedan sudah melalui penyelidikan dan penyidikan panjang sejak April 2017. Ada 7 kali olah TKP, ada 37 saksi diperiksa dan beberapa kali tim dibentuk.

Namun, Novel enggan berkomentar lebih jauh mengenai proses tersebut.

"Saya tidak akan terlalu banyak berkomentar lagi, nanti penasihat hukum saja yang menyampaikan pernyataan," ucap Novel.

Novel: Yang Dikhianati Siapa? Koruptor?

Novel Baswedan juga menegaskan bahwa tugasnya sehari-hari adalah memberantas korupsi yang tujuannya untuk kemaslahatan Indonesia. Sehingga, kata 'pengkhianat' pun membuat Novel bertanya-tanya siapa yang sebenarnya yang telah dikhianatinya.

"Yang dikhianati siapa, koruptor. Jadi saya kira kata-katanya itu ngawur dan saya ndak ingin nanggapi kata-kata ngawur. Tentunya bisa saja apabila dia punya kepentingan dengan para koruptor saya enggak tahu, saya juga enggak kenal dia. Saya baru lihat di media," tegasnya.

Tak Kenal dengan Pelaku

Tak hanya heran dengan tersangka yang tiba-tiba menuduhnya sebagai pengkhianat, Novel Baswedan juga mengaku tak mengenal dan bertemu dengan dua polisi tersebut.

"Saya itu ndak tahu orangnya siapa. Saya rasa, saya tidak mengenal yang bersangkutan. Dan saya rasa, saya enggak pernah ketemu sama dia. Terus kalau kemudian, dia bilang saya pengkhianat, atas hal apa dia mengatakan hal itu," kata Novel saat ditemui Liputan6.com di kediamannya Jalan Deposito Kepala Gading Jakarta Utara, Senin (30/12).

Mempertanyakan Maksud Tuduhan Pengkhianat

Salah satu tim advokasi Novel Baswedan, Saor Siagian, mempertanyakan maksud tudingan pengkhianat dilayangkan tersangka RB terhadap kliennya. Menurut Saor, yang layak disebut pengkhianat adalah penyerang Novel Baswedan.

"Saya kira yang pengkhianat siapa, seorang polisi yang semestinya menegakkan hukum, kemudian meneror penegak hukum, saya kira dialah yang pengkhianat menurut saya," kata Saor saat dihubungi, Sabtu (28/12).

Saor menilai apakah seorang polisi layak melakukan penyerangan keji tersebut dengan dasar sakit hati. Dia pun mempertanyakan pendidikan ditempuh pelaku selama di kepolisian.

"Apakah seorang polisi yang sedang sakit hati berhak melukai seseorang? Apakah dipelajari di sekolah kepolisian? Itu respon saya," ucap dia.

Novel Sebut Banyak Kejanggalan

Novel Baswedan menilai kasus penyiraman air keras belum seluruhnya terungkap. Meski saat ini polisi sudah menangkap dua pelaku teror, namun Novel menyebut masih banyak kejanggalan.

"Yang kasus saya sekarang sudah ada penangkapan, tapi dengan banyak kejanggalan," kata Novel saat ditemui Liputan6.com di kediamannya Jalan Deposito Kepala Gading Jakarta Utara, Senin (30/12).

Novel pun menjabarkan kejanggalan atas penangkapan dua polisi pelaku teror air keras. Salah satunya yaitu, dirinya yang tak mengenal dua pelaku sama sekali. Selain itu, motif kedua pelaku yang dikaitkan dengan masalah pribadi.

"Dia (juga) mengaku inisiatif sendiri, mana mungkin itu inisiatif sendiri sementara ada orang banyak yang awasi saya segala macam. Masa seorang brigadir bisa mengkondisikan, jadi enggak masuk akal," terangnya.

Polisi Harus Ungkap Sebenar-benarnya

Novel pun berharap pihak kepolisian mengungkap kasus ini dengan sebenar-benarnya. Pasalnya, kata dia, juga banyak pegawai lembaga antirasuah yang juga mendapat serangan namun kasusnya tak terungkap.

"Masalah ini tidak boleh dibiarkan, fakta kalau belakangan ini suatu aksi perjuangan pemberantasan korupsi itu tidak didukung itu suatu hal yang tidak baik. Tapi kalau dibiarkan sama sekali, ini akan semakin menjadi buruk," tutur Novel.

Adapun dua orang anggota Polri aktif diduga melakukan penyerangan air keras terhadap Novel Baswedan diamankan di kawasan Cimanggis, Depok, Kamis (26/12/2019) malam. Dua orang tersebut berinisial RB dan RM.

Kedua tersangka itu memiliki peran yang berbeda. Argo mengungkapkan, pelaku yang menyiram cairan kimia ke Novel Baswedan adalah tersangka RB.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Novel Baswedan Keras Tuntut Firli Segera Ditahan, Berpotensi Kembali Berulah
VIDEO: Novel Baswedan Keras Tuntut Firli Segera Ditahan, Berpotensi Kembali Berulah

Eks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Ini Harapan Anies Baswedan Terhadap Pelaku Pengancaman Pembunuhan Dirinya
Ini Harapan Anies Baswedan Terhadap Pelaku Pengancaman Pembunuhan Dirinya

Peristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Cerpen dan Novel, Patut Dipahami bagi para Pecintanya
Perbedaan Cerpen dan Novel, Patut Dipahami bagi para Pecintanya

Perbedaan cerpen dan novel dapat dilihat dari beragam sisi. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pesan Anies Baswedan buat Pendukung Perubahan: Kawal, Catat & Laporkan Kecurangan ke Timnas AMIN
Pesan Anies Baswedan buat Pendukung Perubahan: Kawal, Catat & Laporkan Kecurangan ke Timnas AMIN

Kata Anies ada begitu banyak kekurangan, yang dirasakan secara terang benderang

Baca Selengkapnya
JK Akhirnya Dukung Anies Baswedan, Cak Imin Mengaku Sempat Khawatir
JK Akhirnya Dukung Anies Baswedan, Cak Imin Mengaku Sempat Khawatir

Cak Imin bahagia akhirnya JK menyatakan sikapnya secara terang-terangan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Djamaluddin Adinegoro, Jurnalis dan Sastrawan Kawakan Indonesia Asal Sumatra Barat
Mengenal Sosok Djamaluddin Adinegoro, Jurnalis dan Sastrawan Kawakan Indonesia Asal Sumatra Barat

Namanya semakin terkenal ketika ia membuat novel berjudul Asmara Jaya dan Darah Muda.

Baca Selengkapnya
Firli Mengundurkan Diri, Novel Baswedan: Modus Lama Hindari Sanksi KPK
Firli Mengundurkan Diri, Novel Baswedan: Modus Lama Hindari Sanksi KPK

Pengunduran diri Firli Bahuri dari Ketua KPK merupakan modus lama menghindari sanksi.

Baca Selengkapnya
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.

Baca Selengkapnya
Harun Masiku Diduga Masih di Indonesia, Ini Respons Novel Baswedan
Harun Masiku Diduga Masih di Indonesia, Ini Respons Novel Baswedan

Novel Baswedan menilai KPK tidak sungguh-sungguh menangkap Harun Masiku karena ada keterlibatan petinggi partai politik.

Baca Selengkapnya