Merdeka.com - Satu lagi korban musibah terseret ombak Pantai Cidora, Rancabuaya, Garut, Jawa Barat ditemukan. Korban terakhir adalah Muhammad Saifullah Abdul Aziz yang jenazahnya ditemukan oleh Tim SAR gabungan dan warga pada Jumat (19/5) sekira pukul 11.30 WIB.

Jasadnya ditemukan sekitar empat kilometer ke arah timur dari lokasi kejadian, tepatnya di Desa Glembongan. Jasad Saifullah adalah yang terakhir ditemukan.

Sebelumnya empat jasad siswa SMP Integral Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah berhasil ditemukan. Mereka antara lain Muhammad Faisal Ramadhana (Depok), Rijal Amarullah (Bekasi), Khalid Abdullah (Tangerang) ditemukan pada Rabu (17/5). Sedangkan Wisnu Dwi (Depok) ditemukan pada Kamis (18/5).

Kelima siswa tersebut merupakan korban terseret ombak Pantai Cidora Rancabuaya Garut pada Selasa (16/5). Pada saat kejadian para santri ini sedang berdiri di pinggir pantai, namun tiba-tiba air laut pasang dan menyeret mereka.

Sekretaris Yayasan Hidayatullah Iwan Ruswanda mengatakan, jenazah Muhammad Saifullah Abdul Aziz telah dievakuasi dan sudah diterima oleh keluarga yang berada di lokasi kejadian.

"Dengan menggunakan mobil ambulans Laznas BMH, jenazah diantar tim menuju rumah duka di Komplek Cipaganti Graha II nomor c 27 Ujungberung RT 5/10 Cigending, Bandung. Jenazah disalatkan di Masjid Darul Ilmi Bandung, kemudian dimakamkan di TPU Cilengkrang pukul 19.00 WIB," kata Iwan dalam keterangan resminya, Jumat (19/5).

Ia menuturkan jika pihaknya berupaya semaksimal mungkin memastikan semua korban dan pihak keluarga agar mendapatkan penanganan optimal. "Komunikasi dan koordinasi dengan pihak keluarga kami lakukan terus secara intensif," tuturnya.

Pihak yayasan menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban atas musibah tersebut. "Keluarga besar Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Depok menyatakan sangat berduka dan berempati atas terjadinya musibah yang tak terduga ini. Kami berdoa semoga kita selalu dalam naungan perlindungan Allah SWT sehingga kita dapat bersabar dan pulih dari ujian berat ini," ungkapnya.

Selain itu, pihak yayasan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam membantu. "Khususnya kepada orangtua yang berbesar hati penuh ketegaran dan kesabaran menghadapi ujian musibah ini juga kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses evakuasi," ucapnya.

Iwan menceritakan para siswa berangkat ke Pantai Cidora dalam rangka wisata alam. Mereka berangkat Senin (15/5) sebanyak 23 orang termasuk guru pembimbing. Setiap kali santri selesai menjalani ujian akhir sekolah melakukan kegiatan ini.

"Para korban ini merupakan penghafal Alquran, bahkan Saifullah adalah salah satu santri teladan yang sudah menghafal 7 jus Alquran padahal setiap tahun kami targetkan 6 juz ke santri. Insya Allah mereka khusnul khotimah," tutupnya.