Jaksa Agung akan seret pelanggar HAM berat ke pengadilan
Merdeka.com - Pemerintah akhirnya sepakat menuntaskan tujuh kasus pelanggaran HAM berat masa lalu. Jaksa Agung HM Prasetyo juga tidak menutup kemungkinan akan menempuh jalur Pengadilan HAM untuk menyelesaikan persoalan yang puluhan tahun terkatung-katung itu.
"Masalah yudisial tentunya dibawa ke pengadilan yang masih mudah ditemukan bukti dan saksi pelakunya," ujar Prasetyo.
Hal itu dikatakan Prasetyo usai rapat yang dihadiri Meko Polhukam Tedjo Eddy Purdijatno, Menkum HAM Yasonna Laoly, Kepala BIN Marciano Norman, Ketua Komnas HAM Nurkholis dan Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti, di Kejagung, Jakarta, Selasa (21/4).
Sementara itu, lanjut Prasetyo, untuk kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang sulit dicari saksi dan buktinya, pemerintah menawarkan rekonsiliasi.
"Lebih dari 16-50 tahun lalu sangat sulit cari saksi dan tersangka. Rekonsiliasi kita tawarkan nanti pada pihak yang bersangkutan, dan ada langkah lanjut berikutnya," ujar bekas politikus Nasdem ini.
Selain itu, kata Prasetyo, pihaknya juga sepakat membentuk tim gabungan yang terdiri dari Komnas HAM, TNI, Polri dan masyarakat.
"Intinya bagaimana supaya kasus pelanggaran berat HAM ini bisa tuntas sehingga semua selesai dan tidak perlu saling mengadili satu sama lain," ujarnya.
"Beban harus berakhir agar tidak jadi warisan setelah kita," ujarnya.
Sebelumnya, Prasetyo menjelaskan, kasus pelanggaran yang segera ditindaklanjuti adalah yang sudah melalui proses penyelidikan Komnas HAM.
"Semuanya hasil sidik Komnas HAM. Ada tujuh yang tersisa: kasus Talangsari, Wamena, Wasior, penghilangan paksa orang, peristiwa 'Petrus', peristiwa G30S, kerusuhan Mei 1998," papar Prasetyo.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaApakah Paloh akan membawa NasDem gabung Prabowo-Gibran?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jubir Menhan Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak menilai Anies Baswedan telah mengarang cerita soal anggaran alutsista bekas
Baca SelengkapnyaAHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang, contohnya NasDem.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, suara masyarakat Jateng memang layak diperhitungkan.
Baca SelengkapnyaKetika berenang, Mantan Danjen Kopassus itu sembari mendengarkan lagu ‘Di Bawah Sinar Bulan Purnama’
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.
Baca Selengkapnya