Jakarta dan Ibu Kota Baru Bakal Jadi Lokasi Pusat Data Nasional
Merdeka.com - Pemerintah tengah mempersiapkan pusat data nasional. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerrard Plate, menyebut, pemerintah membidik Jakarta dan Ibu Kota baru di Kalimantan Timur sebagai lokasi pusat data nasional.
Awalnya ada empat lokasi yang direncanakan dibangunnya pusat data nasional, yaitu di Jakarta, Batam, Manado, dan Jatiluhur. Namun, diubah menjadi Jakarta dan Kalimantan Timur karena sejumlah pertimbangan.
"Yang kita ingin lihat 2 kota saja, Jakarta yang pusat data sekarang ini ada dan di ibu kota negara baru. Karena di Ibu kota negara baru itu full digital. Dan di Kalimantan Timur sudah ada landed zonenya, ada fiber optik kabel laut sudah masuk ke situ, tinggal disambung sedikit saja," terang dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (28/2).
Johnny menerangkan, sebenarnya masing-masing Instansi negara memiliki pusat data. Tetapi, Johnny bilang sebagian besar tidak memenuhi standar data center.
"Pusat data pemerintah dari analis kita saat ini ada 2.700 pusat data dan ruang server pemerintah, yang tersebar dan sebagian besarnya tidak memenuhi standar," ujar Johnny.
Rampung 2024
Rencananya, pemerintah membangun pusat data nasional mulai tahun ini dan ditargetkan selesai 2024. Pemerintah bakal fokus konsolidasi aplikasi dan data standarisasi, pelelangan proyek, penyediaan lahan dan pembiayaan tahun ini.
"Kita harapkan begitu karena Ini besar sekali. bayangkan 2.700 data center. Begitu banyak. Itu pemerintah, belum lagi swasta. Ada banyak perusahaan yang ingin investasi soal data di Indonesia. Ada Microsoft, Alibaba, Amazon," tukas politikus Partai NasDem itu.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bilang Data Pertahanan Bersifat Rahasia, Anies: Jangan Berlindung Dalam Kerahasiaan Ketika Tak Bisa Jelaskan
Menurut Anies, jawaban data itu sebetulnya simpel dan sederhana. Tinggal dibuka saja data yang bisa dibuka atau tidak bisa dibuka ke publik.
Baca SelengkapnyaJokowi Bela Prabowo soal Data Pertahanan Bersifat Rahasia, Ganjar: Ada di Website Kemenko Polhukam
Ganjar menyebut, dirinya hanya membutuhkan jawaban.
Baca SelengkapnyaPAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen
PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Bawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Baca SelengkapnyaJanjikan Keadilan & Pemerataan buat Rakyat, Cak Imin: Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus Menerus
Menurut Muhaimin, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur, merupakan salah satu cara untuk pemerataan pembangunan.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Anies & Ganjar Desak Prabowo Buka Data Pertahanan, Jokowi: Tak Semua Bisa Dibuka Bak Toko Kelontong
Jokowi mengingatkan tidak semua data keamanan negara bisa dibuka sembarangan.
Baca SelengkapnyaJK Sentil Prabowo soal Data Pertahanan Dirahasiakan: You Beli 2 Pesawat, Amerika dan Eropa Tahu
Jusuf Kalla (JK) menyentil Prabowo Subianto saat menolak membuka data pertahanan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca Selengkapnya