Jaga stabilitas jelang Pilkada 2018, Kemendagri imbau kepala desa netral
Merdeka.com - Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Kementerian Dalam Negeri Nata Irawan mengimbau kepala desa dan perangkatnya bersikap netral pada Pilkada Serentak 2018. Hal itu guna menjaga stabilitas desa itu sendiri.
"Imbauan kami seluruh kepala desa dan perangkatnya tetap netral. Jangan memihak pada yang mana pun demi stabilitas desa itu sendiri," katanya di kantornya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (12/2).
Nata menambahkan, pihaknya tak segan memberi sanksi bagi kepala desa yang memihak salah satu paslon. "Sanksinya administratif. Saya kira kepala daerah mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut," ucapnya.
Bagi Nata, mengurus sebuah desa lebih berat dari kabupaten. Maka dari itu kepala desa maupun perangkat yang non ASN harus bersikap profesional.
"Yang dilakukan oleh desa jauh lebih berat dibanding di level kabupaten. Kenapa demikian? Karena kalau kabupaten melakukan tugas sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang. Sementara desa urusan yang bersifat absolut pun ditangani oleh desa, dan bahkan dia melaksanakan tugas lebih dari 24 jam dalam sehari," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaAncaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaPemanggilan kepala desa seluruh Karanganyar oleh Polda Jateng itu dilakukan pada 29 November 2023. Total, ada 176 kepala desa
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaPotensi kerawanan Pilkada 2024 tinggi dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak bisa bergerak sendiri tanpa adanya peran serta masyarakat.
Baca SelengkapnyaHal ini dikarenakan penanganan kasus ini mencerminkan upaya untuk mempertahankan integritas Pemilu
Baca SelengkapnyaSaat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca SelengkapnyaHengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca Selengkapnya