Merdeka.com - Kepala Kepolisian RI, Jenderal Sutarman, resmi melantik Brigjen Pol Boy Rafli Amar sebagai Kepala Kepolisian Daerah Banten. Selain Boy, juga dilantik Brigjen Pol Paulus Waterpau sebagai Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat pertama.

Dalam pidatonya, Kapolri mengimbau agar keduanya memahami kondisi wilayahnya masing-masing.

"Pahami bahwa Banten mirip wilayah yang bersifat sebagai penyangga ibu kota, pintu gerbang penghubung Pulau Jawa dan Sumatera. Letak geografis yang strategis tersebut membuat Banten salah satu daerah rawan penyelundupan barang maupun manusia. Pelajari potensi kerawanan yang mengarah pada terjadinya konflik horizontal akibat perbedaan agama dan keyakinan," kata Jenderal Sutarman saat melantik keduanya di Ruang Rupatama Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (9/1).

Jenderal Sutarman juga mengimbau supaya mantan Karopenmas Mabes Polri itu memantau segala bentuk mobilitas transportasi secara masif melalui Pelabuhan Merak, terutama menjelang mudik lebaran yang memang perlu penanganan secara komprehensif.

"Terhadap potensi kerawanan Banten, saya perintahkan segera lakukan langkah-langkah antisipasi melalui pengawasan fasilitas intelejen kerjasama dengan departemen masyarakat lainnya sehingga tercipta situasi Kamtibmas di Banten yang kondusif," ujarnya.

Sedangkan untuk Brigjen Pol Paulus Waterpauw, sebagai Kapolda Papua Barat pertama harus menjaga kepercayaan amanat tersebut. Terlebih Jenderal Bintang satu itu merupakan putera daerah setempat.

"Papua Barat punya potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, bila dikembangkan secara maksimal akan jadi faktor pendorong bagi kemajuan daerah. Optimalkan peran Polri dalam mendukung upaya pemerintah melalui pendekatan kesejahteraan dalam membangun Papua Barat," katanya.

Jenderal bintang empat itu juga mengimbau supaya jajarannya menyoroti dana APBD yang dikucurkan dari pemerintah pusat kepada pejabat-pejabat di Papua Barat. Mengingat, kata dia, potensi penyalahgunaan kemungkinan terjadi setelah 15 tahun lalu Papua Barat memerdekakan diri.

"Anggaran pembangunan daerah yang sangat besar rentan terjadi penyalahgunaan oleh pejabat-pejabat. Lakukan langkah-langkah nyata untuk cegah penyimpangan (gakum, pengawasan)," tandasnya.

Tak lupa mantan Kabareskrim itu berpesan supaya Paulus memperhatikan bantuan pendidikan di daerah tersebut.

"Untuk bantu kualitas pendidikan terutama anak-anak di daerah pedalaman, saudara bisa berdayakan para babinkamtibmas sebagai tenaga pengajar, sebagai implementasi dari apa yang sudah menjadi tugas Polri. Saya harap anda bisa terus pantau putra putra terbaik daerah yang miliki potensi unggul untuk dapat direkrut menjadi anggota Polri, dengan upaya-upaya tersebut diharapkan Polri bisa jadi motor penggerak bagi tercapainya percepatan pembangunan di wilayah Papua Barat," pungkasnya.