Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jadi aktivis pluralisme, anggota Komnas HAM ini kerap dituduh kafir

Jadi aktivis pluralisme, anggota Komnas HAM ini kerap dituduh kafir Seminar HAM dan keagamaan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Komisioner Komnas HAM, Imaduddin Rahmat mengatakan, maraknya budaya intoleransi akhir-akhir ini harus dilawan dengan kembali merekatkan hubungan toleransi antar umat beragama. Dia mengaku kerap dituduh kafir karena menjadi aktivis pluralisme dan HAM.

"Saya kira masih ada banyak kekuatan yang ingin mengakhiri budaya persekusi dan intoleransi ini. Karena saya sebagai aktivis pluralisme dan komisioner Komnas HAM, bahkan kerap dituduh kafir hanya karena mereka beranggapan, bahwa HAM itu produk barat yang digunakan untuk menghancurkan Islam," kata Imaduddin saat memberikan pidato dalam acara 'Seminar Nasional Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Agama dan Kepercayaan di Indonesia' di Wisma Antara, Jakarta Pusat, Rabu (25/3).

Imaduddin mengatakan, jika Tuhan saja menyayangi seluruh makhluknya tanpa membedakan kelompok atau golongan, tidak pantas jika ada sekelompok orang yang mengaku lebih suci dari kelompok lainnya, yang dengan sepihak mereka anggap kafir. Hal itu diakuinya merujuk pada nasihat-nasihat yang diambilnya dari tokoh Imam Ali Zainal Abidin, yang merupakan cicit Nabi Muhammad SAW, dan cucu dari Imam Ali bin Abi Thalib.

"Saya akan merujuk 2 pasal terakhir dari Imam Ali Zainal Abidin, yang poin-poinnya menekankan keharusan berbuat baik pada seorang yang beriman. Di situ juga dijelaskan, harus ada solidaritas sosial untuk memikirkan kesejahteraan orang lain, dan menerima keberadaan non-muslim sebagaimana Allah SWT juga menerima semua hamba-Nya," kata Imaduddin.

Imaduddin mengatakan, jika seorang muslim benar-benar mau mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, maka seharusnya budaya toleransi itu adalah sebuah keharusan yang mutlak. Terlebih lagi Islam memang merupakan agama yang penuh dengan cinta dan kasih sayang.

Dirinya juga menegaskan, paradigma hak asasi manusia itu menjamin siapapun yang menjadi warga negara Indonesia, berhak mengimani apa yang diyakininya sebagai agama atau kepercayaan.

"Nabi Muhammad SAW dalam sebuah perjanjian dengan kaum Yahudi, bahkan pernah mengatakan 'Barangsiapa mengganggu non-muslim dalam lindunganku, maka ia telah menyakiti aku dan aku akan menjadi musuhnya di pengadilan hari akhir nanti," kata Imaduddin.

"Prinsip adanya kebebasan itu, salah satunya adalah bahwa HAM menjamin kemerdekaan siapapun, untuk memilih dan mengimani agama sesuai kepercayaannya. Ini tidak boleh diganggu oleh siapapun, termasuk oleh negara," pungkasnya.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah

Komnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.

Baca Selengkapnya
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Bahas Sengketa Pilpres saat Halalbihalal dengan Cak Imin, Anies Harap Putusan MK Bawa Demokrasi Lebih Baik

Bahas Sengketa Pilpres saat Halalbihalal dengan Cak Imin, Anies Harap Putusan MK Bawa Demokrasi Lebih Baik

Anies berharap kinerja sungguh-sungguh dilakukan Tim Hukum Nasional AMIN terbayar dengan keputusan MK terhadap demokrasi lebih baik ke depan bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa  Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir

Komnas HAM Soroti 12 Peristiwa Kekerasan di Papua dalam Sebulan Terakhir

Mencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil

Baca Selengkapnya
Mengenal Bahrum Rangkuti, Sosok Pengarang yang Berkecimpung di Dunia Agama Islam

Mengenal Bahrum Rangkuti, Sosok Pengarang yang Berkecimpung di Dunia Agama Islam

Lahir dari keluarga yang taat agama, ia menjadi sosok pengarang yang juga terjun dalam dunia keagamaan.

Baca Selengkapnya
AHY: Saya Sebagai Ketum Demokrat Menolak Hak Angket

AHY: Saya Sebagai Ketum Demokrat Menolak Hak Angket

AHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu

Baca Selengkapnya
Kumpulkan Kader Demokrat, AHY: 30 Hari Terkahir Kami Akan Gaspol Abis-Abisan

Kumpulkan Kader Demokrat, AHY: 30 Hari Terkahir Kami Akan Gaspol Abis-Abisan

AHY berjanji, jika partainya akan mengawal sejumlah kebijakan dan program-program yang memang pro terhadap rakyat.

Baca Selengkapnya