J Latuharhary, saat meninggal tak bisa bayar rumah sakit
Merdeka.com - Korupsi yang kini merajalela sungguh memprihatinkan. Lebih memprihatinkan ketika seorang pajabat tertinggi yudikatif yaitu Ketua Mahkamah Konstitusi tertangkap tangan KPK atas tuduhan suap.
Perilaku korupsi pejabat di era saat ini seperti bertolak belakang dengan kejujuran dan kesederhanaan yang ditunjukkan para pejabat di masa lalu. Memang, dulu juga ada korupsi tetapi banyak pula pejabat yang menjunjung tinggi integritasnya.
Soal kuatnya integritas, sebut saja misalnya Johannes Latuharhary yang kini diabadikan sebagai nama jalan di Jakarta Pusat.
Latuharhary yang lahir di Saparua, Ambon itu tercatat hadir pada saat perumusan naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Dia juga pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mewakili wilayah kepulauan Maluku.
Pada rapat BPUPKI membahas undang-undang dasar, Latuharhary adalah tokoh yang memperjuangkan pluralisme. Dia menyampaikan keberatan khususnya menyangkut anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" pada pembukaan UUD.
Kemudian pada rapat PPKI Agustus 1945, Latuharhary menolak istilah mangkubumen yang diusulkan Soekarno sebagai sebutan pemerintahan daerah. Selain istilah itu dianggap berbau Jawa, istilah yang lazim dipakai adalah gubernemen atau provinsi. Istilah yang dipakai kemudian adalah provinsi.
Latuharhary juga merupakan gubernur Maluku yang pertama. Sungguh besar sumbangsihnya untuk negara.
Begitu besar cinta Latuharhary untuk bangsanya sehingga ahli hukum lulusan Leiden ini sama sekali tidak memikirkan untuk memperkaya diri sendiri.
Cerita kesederhanaan Latuharhary diungkap IO Nanulaitta dalam bukunya Mr Johanes Latuharhary: hasil karya dan pengabdiannya terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1983.
Saat hendak berangkat ke gereja suatu pagi pada awal November 1959, Latuharhary jatuh pingsan. Dia dibawa ke Rumah Sakit St Carolus dan dirawat selama dua hari. Latuharhary akhirnya meninggal pada 8 November 1959.
Satu hal yang sangat mengejutkan pada saat Latuharhary meninggal, dia tidak bisa membayar biaya rumah sakit. Menurut Nanulaitta, dia dirawat di barak rakyat dalam keadaan koma.
Setelah meninggal, pukulan berat diterima istrinya Henriette Carolina "Yet" Pattiradjawane dan tujuh putra-putrinya. Latuharhary tidak meninggalkan banyak kekayaan bagi keluarganya. Latuharhary bahkan tidak memiliki rumah yang bisa ditinggalkan kepada keluarganya.
Di mata Latuharhary perjuangan untuk bangsa dan negara lebih penting dari sekadar materi.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaAyahnya Berpangkat Rendah di TNI, Empat Anak ini Justru Raih Jabatan Tertinggi Hingga Bintang 4 di Pundak
Sang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaCinta Tidak Direstui, Anak Perempuan di Jember Tega Bunuh Ibu
Kasus penemuan mayat di saluran irigasi persawahan Jember mengungkap fakta memilukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Jaga Gaya Hidupmu, Jaga Kesehatan Matamu!"
Gaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaSederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaSurat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru
Surat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru
Baca SelengkapnyaKehilangan Orang Tua dalam Waktu Berdekatan, Perempuan Ini Ungkap Cara Tuhan Membahagiakannya
Kedua perempuan ini meninggal dengan selisih waktu hanya 2 bulan saja.
Baca SelengkapnyaCerita AHY saat Ditawari Jadi Menteri ATR, Selasa Bertemu Jokowi dan Rabu Resmi Dilantik
"Saya katakan ke beliau terima kasih bapak, ini kehormatan dan insya Allah bisa saya jalankan dengan baik, walaupun waktunya singkat 8 bulan," kata AHY
Baca SelengkapnyaSegera Dioperasi, Atta Halilintar Mengaku Tak Kuat Menahan Sakit Terutama saat Berdiri Lama
Atta Halilintar sudah berada di rumah sakit untuk segera menjalani operasi. Kondisi ayah dua anak itu nampak lemas.
Baca Selengkapnya