Merdeka.com - Penyesalan memang selalu datang di akhir. Inilah yang dialami Romli (48), warga Desa Karang Agung, Lalan, Musi Banyuasin, Sumsel. Karena terlalu mudah mengizinkan anak gadisnya untuk keluar, Romli kebingungan setelah anak semata wayangnya itu dibawa kabur oleh pacarnya.

Sudah lelah mencari keberadaan anaknya yang hilang selama seminggu, Romli akhirnya melapor ke SPKT Polda Sumsel, Kamis (27/8).

Menurut pria yang berprofesi sebagai petani ini, anak gadisnya berinisial IS (20) dibawa lari oleh pacarnya berinisial HR, sejak Minggu (24/8). Sebelum dibawa pergi, HR terlebih dahulu mendatanginya untuk meminta izin membawa anak gadis Romli pergi jalan-jalan.

"Saya izinkan karena saya pikir jalan-jalannya hanya sebentar dan di sekitar kampung. Tapi sampai sekarang tidak pulang-pulang juga," ungkap Romli.

Beberapa hari sejak kepergiannya, Romli masih bisa menghubungi anaknya melalui ponsel. Saat itu, anak gadisnya itu mengaku bersama HR di sebuah tempat dan dalam keadaan baik-baik.

Romli pun membujuk anaknya agar segera pulang ke rumah. Namun, sang pacar menolak karena ingin hidup berdua dengan gadis lulusan SMP tersebut. Bahkan, pelaku akan melakukan tindakan kasar jika keluarga Romli terus-terusan mencari keberadaan mereka.

"Dua hari terakhir putus kontak, teleponnya tak aktif lagi. Saya takut ada apa-apa karena pacarnya itu dikenal garang," kata dia.

Dia menambahkan, hubungan anak gadisnya dengan pelaku selama ini tidak dilarang. Apalagi, dia menyetujui keduanya menikah secara baik-baik dan berjanji dimeriahkan dengan pesta yang cukup mewah.

"Tapi, karena HR (pelaku) sudah kurang ajar dan tak mau mengembalikan anak saya, saya pastikan tak akan menikahkan. Dia ditangkap polisi saja, biar menyesal," ujar Romli dengan nada tinggi.