Merdeka.com - Roda bisnis haram yang dijalankan Lanny alias Nonik (27), penghuni Apartemen Metropolis, Surabaya, Jawa Timur cukup rapi. Kaki tangan mucikari kelas kakap itu sehari-hari juga dibantu Gloria asal Boyolali, Jawa Tengah.

Nonik merupakan istri seorang pengusaha yang berada di Jakarta. Ketika sang suami datang ke Surabaya, Nonik menyerahkan bisnis esek-eseknya kepada Gloria.

"Saat itulah Gloria berperan menjadi Nonik palsu dan membackup semua pekerjaan Nonik," ujar Pjs Kanit Jatanum Polrestabes Surabaya, Iptu M Solikin Ferry, Selasa (11/9).

Namun, lanjut dia, ketika suami Nonik sudah kembali ke Jakarta, bisnis haram tersebut kembali ke tangannya. "Keduanya langsung berhubungan dengan tersangka Keyko, yang mencarikan user. Sedangkan Nonik asli dan yang palsu ini, bertugas sebagai penyedia cewek-cewek panggilan untuk diperkenalkan kepada lelaki hidung belang," tuturnya.

Duet Nonik ini, cukup menyerahkan beberapa foto gadis-gadis panggilan ke Keyko melalui BlackBerry Messenger (BBM) atau melalui jejaring sosial internet. Selanjutnya oleh Keyko, foto-foto tersebut digunakan sebagai picture profile (PP) BB miliknya atau langsung dikirim ke usernya melalui BBM.

"Jika orang dan harganya cocok, Keyko langsung menghubungi Nonik, untuk segera mengirim cewek yang dipesan ke tempat yang disepakati," terang Ferry.

Duo Nonik ini memiliki sekitar 300 anak buah. Untuk kontaknya, sedikitnya ada 1.500 kontak pelanggan di lebih dari dua BlackBerry yang mereka gunakan.

"Dari hasil penjualan gadis-gadis panggilan ini, para tersangka biasa berbagi 50-50 atau 60-40 dengan Keyko. Bila Keyko mendapat pesanan gadis panggilan dengan tarif Rp 1,5 juta, maka Rp 500 ribu dibagi antara tersangka dengan Keyko. Sisanya, Rp 1 juta untuk si gadis panggilan," katanya.

"Semuanya dilakukan melalui komunikasi antar BBM dan uangnya ditransfer. Sama sekali tanpa tatap muka," tambahnya.