Istana: Kami tak mau SBY disebut kampanye tampil di Kick Andy
Merdeka.com - Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebenarnya sangat mengapresiasi pertanyaan yang bakal diajukan tim Kick Andy. Hanya saja, pihaknya meminta agar pihak Andy F Noya mengubah beberapa pertanyaan yang dianggap sensitif.
"Mengingat Indonesia tengah memasuki masa kampanye Pileg, pada akhirnya kami memandang kurang tepat bila Presiden SBY tampil di acara yang dapat diartikan sebagai bagian dari kampanye politik," ujar Julian saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (21/3).
Julian menambahkan, pihak Istana berharap agar tim kreatif memilih pertanyaan yang lebih humanis atau menggali sisi-sisi kemanusiaan SBY. Setidaknya, langkah tersebut dapat menghindari persepsi berlebihan dari masyarakat yang menyaksikannya.
"Alasan kami sesungguhnya lebih pada upaya untuk menghindari mispersepsi berkaitan dengan suasana pemilu. Kami mengusulkan untuk dijadwalkan setelah atau pasca pemilu, kalau berkenan," tandasnya.
Atas dasar itulah, lanjut Julian, staf kepresidenan menganjurkan agar SBY tidak datang dalam taping yang dijadwalkan berlangsung Kamis (20/3) kemarin. Meski begitu, SBY tetap memberi respek besar kepada Andy F Noya selaku pembawa acara.
"Presiden SBY dan kami, Staf Khusus Presiden, tetap menaruh respek kepada Pak Andy Noya, yang konsisten mengemukakan sisi human interest dalam proporsi yang pas, tidak politis, kritis dan netral dalam acara Kick Andy. Kami berharap acara Kick Andy senantiasa sukses," lanjutnya.
Sebelumnya, SBY batal hadir sebagai tamu dalam acara talk show Kick Andy di MetroTV. Pembatalan tersebut dipilih Andy F Noya, sang pembawa acara, setelah pihak Sekretariat Negara (Setneg) meminta beberapa pertanyaan dibuang.
Manager Produksi MetroTV, Agus Mulyadi menjelaskan, pembatalan acara tersebut terjadi setelah perwakilan Setneg menelepon Andy F Noya pada Rabu (19/3) pagi saat program Kick Andy akan melakukan rekaman. Orang tersebut meminta pertanyaan yang dianggap sensitif dan rumor dihilangkan.
"Doi mencoba melobby & diskusi tentang bbrp pertanyaan yang dianggap sensitive dan tdk sesuai fakta/rumor utk di take out #bataltapingSBY" tulis Agus dalam akun Twitter miliknya, Kamis (20/3).
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andika Perkasa Ikut Kampanye Ganjar-Mahfud di Sidoarjo, Singgung Persatuan untuk Negeri
Andika menyinggung Ganjar dan Mahfud adalah pemimpin inklusif yang akan mewakili kepentingan semua lapisan masyarakat
Baca SelengkapnyaAkui Ingin Jadi Tentara, Aksi Manusia Silver Lebih Pilih Diberi Uang daripada Melanjutkan Sekolah Ini Jadi Sorotan
Bukannya menerima tawaran Andry, Hendra lebih memilih untuk mengambil amplop angpau yang disodorkan.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi Bertemu di Istana, Ini Tanggapan PKS
Saat ini PKS memilih fokus memantau proses perhitungan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Berduka 3 Pendukungnya Meninggal Saat Kampanye Akbar di JIS: Mereka Korbankan Hidup Demi Perubahan
Anies mengatakan, perjuangan ketiganya untuk mewujudkan perubahan di Indonesia tidak akan sia-sia.
Baca SelengkapnyaKata Anies soal Gaya Kampanyenya Ditiru Paslon Lain
Selama ini, Anies berkampanye dengan dua cara, yakni di media sosial dan bertemu langsung dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaJamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak dan Kampanye, Anies: Sebelumnya Kami Dengar Netral dan Mengayomi Semua
Reaksi Anies Tanggapi Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak: Sebelumnya Kami dengar Netral dan Mengayomi Semua
Baca SelengkapnyaIzin Desak Anies di Yogyakarta Dibatalkan Mendadak, Anies Singgung Perintah Jokowi
Anies Baswedan merespons acara Desak Anies di Yogyakarta dibatalkan mendadak.
Baca SelengkapnyaAnies di Padang: Kita Ingin Mengembalikan Negara Agar Tidak Diatur Pakai Selera
"Kita ingin mengembalikan agar negara ini tidak diatur pakai selera. Tapi, diatur menggunakan tata aturan hukum, meninggikan etika" kata Anies
Baca Selengkapnya