Ismail Bolong Diperiksa Bareskrim Polri Hari ini
Merdeka.com - Aiptu (Purn) Ismail Bolong, menyambangi Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Kedatangan Ismai dibenarkan Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dir Tipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Pipit Rismanto.
"Ya betul (mendatangi Bareskrim)," kata Pipit saat dikonfirmasi, Selasa (6/12).
Jenderal bintang satu ini menyebut, kedatangan Ismail Bolong untuk menjalani pemeriksaan. Namun, belum dijelaskan secara rinci materi pemeriksaan apa yang dilakukan pada Ismail.
"Sedang dalam pemeriksaan," sebutnya.
Anak dan Isteri Ismail Sudah Diperiksa
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dit Tipidter) Bareskrim Polri melakukan pemanggilan kepada anggota keluarga Aiptu (Purn) Ismail Bolong, pada Kamis (1/12), hari ini. Pemanggilan ini terkait dengan kasus dugaan tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).
Dir Tipidter Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto mengatakan, anggota keluarga yang akan hadir yakni istri serta anak dari Ismail Bolong.
"Hari ini terkonfirmasi akan hadir istri dan anak IB memenuhi panggilan di Bareskrim," kata Pipit saat dihubungi, Kamis (1/12).
Pipit menyebut, keduanya direncanakan bakal hadir memenuhi pemeriksaan pada pukul 11.00 Wib. Namun, dirinya belum bisa memastikan apakah keduanya akan hadir waktu tersebut atau tidak.
"Sekitar jam 11 an ya (informasi kehadirannya)," sebutnya
Jenderal bintang satu ini menegaskan, pemeriksaan terhadap keduanya ini terkait kasus yang sudah masuk dalam tahap penyidikan.
"(Baru permintaan klarifikasi) sudah penyidikan," tegasnya.
Beberapa Kali Mangkir
Aiptu (Purn) Ismail Bolong mangkir dalam panggilan Penyidik Bareskrim Polri, pada Selasa (29/11) kemarin. Pemanggilan terhadapnya ini terkait dengan kasus dugaan tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim).
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dir Tipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto mengatakan, tidak hadirnya Ismail Bolong dikarenakan sakit.
"Yang bersangkutan alasannya sakit," kata Pipit saat dihubungi, Rabu (30/11).
Ia menjelaskan, sakitnya Ismail Bolong dikarenakan ramainya pemberitaan di media terhadap kasus tambang ilegal tersebut.
"(Ismail bolong ngaku sakit apa) Ya katanya setres. Katanya yang menyebabkan stres wartawan-wartawan, katanya media," jelasnya.
Selain itu, jenderal bintang satu ini belum bisa memastikan kapan Ismail Bolong akan hadir memenuhi panggilan dari penyidik. Namun, pemanggilan ulang akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Iya iya (mulanya dari dia) ya sudah nanti kita informasikan lagi ya. Mudah-mudahan secepatnya," tutupnya.
Polisi Ancam Jemput Paksa Ismail Bolong Jika Kembali Mangkir
Sebelumnya, Polri belum bisa memastikan apakah Aiptu (Purn) Ismail Bolong akan memenuhi panggilan penyidik untuk dimintai keterangan terkait tambang ilegal di Kaltim yang pernah dia ungkap beberapa waktu lalu. Surat pemanggilan untuk Ismail sudah dikirim pada Senin (28/11) kemarin.
"Belum, belum ada konfirmasi dia hadir," ujar Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dit Tipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto, saat dihubungi, Selasa (29/11).
Surat pemanggilan kemarin adalah yang kedua kalinya dilayangkan kepolisian pada Ismail. Bila kali ini yang bersangkutan juga tak memenuhi panggilan, polisi berencana melakukan jemput paksa.
Apalagi sejak viral video pernyataan Ismail, polisi bertugas di Samarinda itu seolah sulit terlacak keberadaannya.
"Ya (rencana akan dijemput paksa), kita sudah bertanya ya, kepada RT nya. Sejak viral video itu beliau tidak diketahui keberadaannya," tambahnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaPolisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Isinya soal mandat bagi sang Bripda untuk menjaga orangtua.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena sedang dilakukan perbaikan pasca peristiwa longsor yang terjadi akibat curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaFirli akan kembali diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pekan depan.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKorban akhirnya mendatangi penyidik untuk memastikan kasusnya berjalan sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaPolda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca Selengkapnya