Ironi Tenaga Medis Kekurangan APD, Lepas Praktik Langsung Produksi Pelindung Wajah
Merdeka.com - Langkanya Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis nampaknya masih terjadi. Membludaknya pasien tidak dibarengi tok APD yang mencukupi. Padahal, virus Corona atau Covid-19 yang kini tengah mewabah mudah menulari siapa saja apalagi tenaga medis.
Guna menyiasati kekurangan APD, tim dokter di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya Denpasar, Bali, membuat sendiri face shield atau alat pelindung wajah.
Selain langka, face shield juga mulai mahal di pasaran.
"Dalam pembuatan ini kami baru buat face shield," kata Anak Agung Bagus Dharmayuda selaku Kepala IGD RSUD Wangaya, saat dihubungi Jumat (3/4).
Pembuatan itu, dilakukan saat di luar jam praktik kerja dan pembuatan tersebut sudah dilakukan sekitar dua pekan lalu. Sementara untuk bahannya mereka membelinya sendiri. Bahannya, adalah berupa spon dan mika keras. Kemudian, untuk prosesnya adalah dua bahan itu dipotong kemudian dirangkai, lalu dijahit dan dilem tembak.
"Anggarannya mungkin ada tapi iya begitu menggunakannya tidak bisa karena penjualnya tidak resmi. (Selain itu) harganya selangit kita harus memilah mana yang harus kita beli iya kita beli. Mana yang bisa kita akali iya kita akali dulu," tuturnya.
Ia menyampaikan, untuk face shield saat ini barangnya langka dan mahal. Kendati, ada penjualnya tidak resmi dan harganya selangit. Karena, harga sebelumnya cuman Rp10.000 hingga Rp15.000 kini menjadi Rp150.000.
"Kalaupun ada penjualnya tidak resmi (dan) dengan harga selangit rumah sakit kita RSUD tidak mungkin bisa beli, kalau penjualnya tidak resmi begitu," jelas Dharmayuda.
Sementara untuk pembuatan face shield itu, dilakukan bersama para dokter lainnya saat tidak ada kegiatan. Dalam pembuatan itu ada sekitar 10 dokter tetap dan 14 dokter magang yang juga ikut membantu membuat face shield.
Sehingga, dalam jangka dua pekan sudah sekitar 200 face shield yang dibuat. Namun, setelah face shield jadi di disterilisasi lebih dahulu dengan menggunakan alkohol untuk menjaga kebersihannya. Alat-alat face shield itu kemudian dibagikan ke dokter atau perawat di bagian lainnya.
"Iya kita ada Shift jadi setelah shift atau habis penanganan kan kosong tidak ada yang kerjaan kita bikin," ujarnya.
Ia juga menerangkan, kegunaan face shield ini adalah untuk melindungi wajah dari droplet ludah maupun batuk pasien dan alat itu hanya digunakan untuk merawat pasien biasa yang tidak ada mengarah ke Covid-19. Namun, jika ada pasien Covid-19 maka yang digunakan adalah alat pelindung diri (APD) coverall.
"Yang dibikin ini grade nomer dua untuk pelindung wajah. Kalau pasien ke arah Covid-19 menggunakan coverall," ujarnya.
Selain itu, untuk pembuatan face shield juga sudah dilakukan atau dicontoh beberapa rumah sakit di Bali untuk membuat sendiri."Sudah mulai banyak yang ikut membuat dan kita bisa berikan caranya saja," ujar Dharmayuda.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Munculnya Jerawat di Badan yang Jarang Disadari
Penyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Ingus Berdarah yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Ingus berdarah atau epistaksis hidung adalah kondisi ketika darah keluar dari hidung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
10 Penyakit Keturunan yang Perlu Diwaspadai, Cari Tahu Sejak Dini
Ada banyak jenis penyakit keturunan yang diwariskan secara genetik dan menjadi tantangan dalam dunia medis.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula
Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula
Baca SelengkapnyaSering Berkeringat di Malam Hari? Waspada, Bisa Jadi Tanda 5 Masalah Kesehatan Ini!
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Provinsi Paling Bahagia di Indonesia, Cocok Buat Menikmati Pensiun
Yogyakarta menjadi provinsi dengan tingkat hidup paling tinggi. Dibuktinya dengan banyaknya lansia yang masih hidup bahagia di provinsi ini.
Baca Selengkapnya8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaBadan Lelah Namun Sulit Tidur Malam? Temukan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Rasa "berat" karena kurang tidur bisa membuat kita lebih mudah lelah. Akumulasi stres fisik & emosional dari kelelahan itu kemudian bisa membuat susah tidur.
Baca SelengkapnyaJenis Penyakit yang Sering Muncul Pasca Lebaran, Radang Tenggorokan Paling Banyak Terjadi
Meskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca Selengkapnya