Merdeka.com - Musim kemarau yang terjadi sejak tiga bulan lalu membuat warga Dusun Kalisetra Desa Plangkapan Kecamatan Tambak Banyumas Jawa Tengah harus mencari sumber air lain. Sebab, selama ini sumber air yang berada di wilayah mereka sudah bercampur dengan air laut.

Kondisi tersebut membuat air terasa asin dan menguning. Dari pantauan Merdeka.com, sebuah sumur di rumah warga yang berada di dusun tersebut terlihat menguning dan terasa asin.

"Sejak dulu memang seperti ini mas kalau musim kemarau, tetapi kalau musim hujan kuningnya agak berkurang," ujar Sahri (40), warga RT 05 RW 03 Desa Plangkapan saat ditemui.

Kondisi ini, jelasnya, membuat warga harus mengambil air dari sumber air yang tidak tercemar atau membeli di dusun tetangga. Menurutnya, pada musim kemarau ini mereka bergantung pada pasokan air bersih dari pemerintah.

"Kalau saat ini, kami masih sangat bergantung pada pasokan air bersih pemerintah," ujarnya.

Dalam tiga bulan terakhir, ia mengemukakan baru tiga kali pasokan air bersih didistribusikan di wilayahnya. Namun, kondisi tersebut belum mencukupi kebutuhan air bersih warga yang jumlahnya mencapai ratusan jiwa.

Sementara itu, perangkat desa setempat, Misran mengemukakan, bercampurnya air laut ke dalam sumber air warga memang sudah terjadi sejak lama. Ia mengira, jarak permukiman warga yang tidak terlalu jauh dengan laut menjadi penyebabnya.

"Dari sini jarak ke laut sekitar 10 kilometer. Kalau lebih ke selatan lagi, airnya sudah sangat asin banget," ucapnya.

Dia mengemukakan, pemerintah sudah membuat beberapa tempat penampungan air. Namun, penampungannya saat ini sudah tidak digunakan lagi lantaran tidak ada sumber air bersih yang bisa disimpan dalam bak tersebut.

"Sekarang bak penampungannya malah rusak," ucapnya.