Ini rumah mewah 4 politikus Demokrat yang berurusan dengan KPK
Merdeka.com - Satu demi satu politikus Partai Demokrat masuk bui karena korupsi. Rupanya iklan Katakan Tidak Pada Korupsi cuma jargon belaka.
4 Aktor iklan itu tersandung kasus korupsi dan suap. Mulai Angelina Sondakh , Andi Mallarangeng , Muhammad Nazaruddin hingga mantan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum .
Dalam pengungkapan kasus, KPK tak jarang menggeledah rumah-rumah para tersangka. Yang mengejutkan hampir semua rumah tersangka korupsi megah dan mewah. Begitu juga rumah-rumah para politikus muda ini.
Rumah mewah, mobil mewah dan gaya hidup mewah, hal ini yang sering membuat orang terjerumus sehingga korupsi.
Berikut rumah mewah para politikus Demokrat yang berurusan dengan KPK .
Rumah Sutan Bhatoegana
Rumah mewah milik Sutan Bhatoegana Wakil Ketua Komisi VII DPR RI yang terletak di Perumahan elite Vila Duta, Jalan Sipatahunan Nomor 26, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).Berdasarkan pantauan, rumah yang letaknya tak jauh dari gerbang utama Perumahan Villa Duta ini, terlihat megah. Rumah bak istana itu terdiri dari tiga lantai, dengan cat warna abu, dan arsitek bergaya Eropa. Ukuran rumah Sutan disebut-sebut mencapai 100 X 60 meter. Harga tanah di komplek elite itu saja kini sudah Rp 8 juta per meter. Sutan baru menempati rumah tersebut sekitar setahun. Penggeledahan ini terkait pengembangan kasus korupsi SKK Migas yang menyeret Rudi Rubiandini. Sutan disebut pernah meminta THR dari SKK Migas. Namun dia membantahnya.
Rumah Anas Urbaningrum
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat tinggal di sebuah rumah mewah di Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur.Rumah Anas ini terdiri dari beberapa rumah terpisah, sehingga lebih tepat jika disebut kompleks rumah Anas.Kompleks ini dibangun pada 2011 lalu, setahun setelah Anas terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melalui kongres Bandung 2010.Kompleks ini terdiri dari rumah tinggal dan pendopo yang saling berseberangan dan dipisahkan oleh Jalan Teluk Langsa, yang melintang dari Barat ke Timur. Di Pendopo inilah Anas menerima tamu-tamu politiknya.KPK sempat menggeledah rumah Anas mereka menyita paspor Anas dan istrinya Athiyyah Laila. KPK juga menyita 164 lembar USD 100 atau setara Rp 190 juta. Penggeledahan ini terkait suap proyek Hambalang.
Rumah Nazaruddin di Pejaten
Entah berapa buah rumah milik Muhammad Nazaruddin. Politikus muda Partai Demokrat yang sepak terjangnya sebagai makelar proyek bikin orang menepuk jidat.Salah satu rumah Nazaruddin yang digeledah KPK adalah di bilangan Pejaten, Jakarta Selatan. Rumah bercat abu-abu dan putih yang tampak megah. Rumah berlantai dua itu dilindungi pagar setinggi 2,5 meter yang menyamarkan aktivitas di dalamnya.Di rumah itulah KPK berhasil menangkap Neneng, istri Nazaruddin, Rabu (13/6/2013). Neneng menjadi tersangka kasus korupsi pengadaan PLTS di Kemenakertrans. Neneng diduga berperan sebagai perantara proyek PLTS senilai Rp 8,9 miliar. Proyek tersebut dimenangkan PT Alfindo. KPK menduga ada kerugian negara Rp 3,8 miliar.Neneng sempat ke Kolombia mendampingi pelarian suaminya, M Nazaruddin. Setelah itu jejaknya tidak jelas. Terakhir Neneng diduga berada di Malaysia.
Rumah Angelina Sondakh di Cilandak
Mahkamah Agung memperberat vonis Angelina Sondakh menjadi 12 tahun penjara. Mantan Putri Indonesia ini terjerat kasus korupsi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas).Angie punya sebuah rumah mewah di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Saat disidang, Angie menangis meminta KPK tak menyita rumah itu."Dalam rumah itu, terdapat hak-hak anak saya yang yatim, maka saya mohon kepada majelis hakim tidak merampas rumah itu," kata Angelina saat membacakan pledoi dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (3/1/2013) lalu.Menurut Angie rumah itu adalah hasil dari penjualan rumah mendiang suaminya, Adjie Massaid, di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Sehingga dibeli bukan dari uang hasil korupsi.
Baca juga:5 Cerita rumah mewah Bhatoegana bak istana EropaIni laporan harta kekayaan Sutan BhatoeganaMarzuki Alie: Koruptor di Demokrat itu orang baruBelasan handphone disita KPK dari ruang kerja Sutan BhatoeganaSutan disebut terima suap, Demokrat ngaku parpol paling seksi
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPK Cegah 7 Orang ke Luar Negeri Terkait Korupsi Pengadaan Rumah Dinas DPR RI
Terhadap ketujuh orang tersebut dicegah untuk enam bulan pertama hingga bulan Juli 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Korupsi Rumah Jabatan DPR RI Bikin Negara Rugi Miliaran Rupiah
enurut Ali, peningkatan status perkara ke tahap penyidikan sudah disepakati.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
VIDEO: Respons KPK Soal Korupsi KPK, Cawapres Cak Imin dan Kontestasi Politik
KPK menggelar konferensi pers terkait dugaan korupsi di lingkungan Kemeterian Ketenagakerjaan, Kamis, 25 Januari 2024
Baca SelengkapnyaKasus Korupsi Rumah Dinas DPR, Komisi III: Silakan Diproses Asal Jangan Tebang Pilih
intinya siapa pun terlibat diproses, silakan, asal jangan tebang pilih," kata Benny
Baca SelengkapnyaKPK Tahan Politikus PKB, Timnas AMIN Ingatkan Hukum Tak Jadi Alat Penguasa untuk Pukul Lawan Politik
Politikus PKB Reyna Usman kini ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaKejagung Buka Suara Terkait Sosok HL, Pemilik Rumah di PIK Digeledah Dalam Kasus Korupsi Timah
Kejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaPolitikus NasDem Rajiv Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Kementan
Panggilan tersebut dipenuhi oleh Rajiv yang telah tiba di gedung Merah Putih KPK.
Baca Selengkapnya