Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini penyebab sulitnya pemerintah lindungi TKI di Arab Saudi

Ini penyebab sulitnya pemerintah lindungi TKI di Arab Saudi Demo hukuman mati TKI. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Arab Saudi menjadi salah satu tempat tujuan tenaga kerja Indonesia mencari rezeki. Namun, kontrak kerja di sana sangat menyulitkan pemerintah Indonesia melakukan pengawalan hukum. Sebab kontrak dilakukan secara per orangan dengan TKI.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid‎ mengatakan, posisi TKI sangat tidak diuntungkan di Arab Saudi. Karena mereka dikontrak secara langsung oleh majikan.

"Masalah buruh juga yang membuat posisi TKI rendah, terutama Arab Saudi. Karena di sana menggunakan sistem hafalah (kontrak per orangan)," ujarnya dalam diskusi Polemik di Lobby Double Tree by Hilton Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4).

Kontrak sebut mempersulit advokasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Karena pemerintah Arab Saudi sendiri tidak dapat berbuat banyak. Untuk itu solusinya harus diubah kontrak kerja per orangan menjadi perusahaan.

"Selama kontraknya masih penggunaan individu, ya susah. Bahkan pemerintah Arab Saudi juga susah masuknya. Makanya kontraknya harusnya perusahaan jangan individu," tegasnya.

Kontrak perusahaan ini akan sama seperti sistem yayasan penyalur tenaga kerja (outsourcing). Sehingga penanganan hukum tidak akan dilakukan secara perseorangan dan tanggung jawab berada di yayasan tersebut jika terjadi sesuatu.

"Yang buat yayasan ya pemerintah Arab Saudi. Tapi kalau enggak, ya pemerintah Indonesia seharusnya. Masak kita mau mengadvokasi 1.000 TKI berhadapan dengan 1.000 kepala keluarga," tutup Nusron.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tiru Jerman, YLKI Usulkan Pemerintah Terapkan Hari Kerja 4 Hari Bagi Pegawai

Tiru Jerman, YLKI Usulkan Pemerintah Terapkan Hari Kerja 4 Hari Bagi Pegawai

Sistem kerja 4 hari dalam sepekan telah ditetapkan Jerman mulai 1 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah

Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah

Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Cek Kesiapan Penyelenggaraan Haji, Menag Bertolak ke Saudi

Cek Kesiapan Penyelenggaraan Haji, Menag Bertolak ke Saudi

Kementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya

Pengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya

Padahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Kementerian Agama Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji, 320 Peserta Lolos Tahap Selanjutnya

Kementerian Agama Umumkan Hasil Seleksi Calon Petugas Haji, 320 Peserta Lolos Tahap Selanjutnya

Sebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya
TNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN

TNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN

Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya