Merdeka.com - Kapal pesiar KM Pratasipa senilai Rp 2,5 miliar hangus terbakar pagi tadi di sekitar kampung Teluk Harapan perairan Maratua, Berau, Kalimantan Timur. Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu.

Kepolisian telah meminta keterangan saksi para ABK, juga warga sekitar pascakejadian ledakan elpiji, disertai kobaran api yang menghanguskan kapal milik pengusaha resort, di perairan pulau Maratua itu.

"Tidak, tidak ada korban dari peristiwa itu. Cuma kapal yang terbakar," kata Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (3/3) siang.

Diterangkan Sigit, personelnya di Polsek Maratua bergegas melakukan penyelidikan. Dugaat kuat sementara, ledakan elpiji itu berawal kegiatan salah satu ABK di pagi hari, di atas kapal.

"Jadi, ABK ini hendak memasak. Dia mengganti tabung elpiji dengan tabung baru. Dugaan kuat memang, saat proses penggantian tabung dan selang, ada yang kurang sesuai," ujar Sigit.

"Jadi diduga karena ada kekurang hatian, ada yang kurang rapat dan ada gas yang keluar dari sela-sela selang dan tabung, begitu kompor dinyalakan api menjalar ke bodi kapal. ABK itu sempat menyelamatkan diri (lari ke belakang kapal dan melompat ke laut)," tambahnya.

Ditanya lebih jauh kemungkinan unsur kesengajaan dalam peristiwa itu, Sigit belum bisa menyimpulkan.

"Sementara penyelidikan masih terus berjalan ya. Kejadian itu masih kita dalami," tutup Sigit.

Diketahui, Kapal pesiar KM Pratasipa, dilaporkan terbakar di perairan Maratua, Berau, Kalimantan Timur, tepatnya di kampung Teluk Harapan pagi tadi. Kapal seharga Rp 2,5 miliar itu ludes terbakar. Sebelumnya, kapal melepas jangkar di perairan Maratua. Kapal itu, terdiri dari 4 orang ABK pesiar Aliluddin (45) sebagai kapten kapal, Irfan (20), Dede (21) dan Riski (17).

Sekira pukul 07.25 Wita tadi, Riski yang memang sebelumnya tidur di dalam kapal pesiar itu, hendak memasak nasi dan menyalakan kompor gas di dalam kapal. Belakangan, gas elpiji mengakibatkan ledakan dan menyambar bodi kapal.