Merdeka.com - Salah satu perwira Polda Jabar AKBP MB diduga telah melakukan pemerasan terhadap bandar judi online. Dari 459 rekening yang diblokir, 18 rekening telah dijadikan alat pemerasan. Propam Mabes Polri yang menangani kasus itu mengamankan duit Rp 7 miliar hasil dugaan pemerasan dan gratifikasi.

"Ada 459 rekening yang diblokir, tapi baru 18 rekening berhasil dibuka (diperas)," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan di Mapolda Jabar, Bandung, Rabu (20/8).

Adapun modus yang dilakukan MB ini yakni memblokir semua judi online yang ditampilkan dalam website. Dengan keahlian IT yang dimiliki MB bersama tiga anak buahnya Kompol WR, AKP DS, dan Brigadir A bertugas di Subdit III Ditreskrimum Polda Jabar diblokir.

Pemblokiran ratusan rekening judi online itu dilakoni MB dan kawan-kawan sejak 2013 hingga Juli 2014. Lantaran adanya laporan dugaan pemerasan akhirnya MB dibekuk di Polda Jabar. MB dan DS kini sudah diamankan di Bareskrim Mabes Polri.

"Sudah 459 yang diblokir mereka. Untung ketahuan. Setelah itu ketangkap, ini baru 18 rekening yang diperas," ucapnya. Dari 18 rekening hasil blokir mereka itu terdiri 15 rekening yang dibuka Kompol WR atas perintah MB, dan tiga rekening oleh AKP DS.

Iriawan mengaku berang dengan ulah MB lantaran melakukan aksi blokir tanpa sepengetahuannya. Padahal, untuk menyelidiki kasus harus ada gelar perkara.

"Mereka memblokir rekening-rekening diduga judi online tanpa sepengetahuan saya, Dir Reskrimum dan Wadir Reskrimum," tandasnya. Tindakan keempat oknum tersebut membuka rekening yang diblokir tidak sesuai Perkap 14 tahun 2012 Pasal 61 ayat 2.