Ini lokasi makam keramat yang jadi persembunyian terduga teroris
Merdeka.com - Dua terduga teroris berinisial KW dan S ditangkap di pemakaman keramat Setya Setuhu di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Keduanya menyamar sebagai pengunjung yang biasa 'ngalap berkah' atau mencari kelancaran rezeki.
Juru kunci pemakaman Setya Setuhu, Sukirno sama sekali tidak menaruh curiga dengan kedatangan kedua orang tersebut. Dia selalu mempersilakan para tamu yang ingin menjalankan ritual.
"Biasa-biasa saja, saya kira orang baik-baik. Mboten nate ngobrol. Makannya bagaimana saya juga tidak tahu," kata Sukirno lugu dengan bahasa Jawa, Selasa (1/3).
Lokasi makam keramat Setya Setuhu berada di Dusun Keramat, Desa Patok Picis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Letaknya berada dalam hutan jati yang tersisih dari permukiman penduduk.
Posisi Desa Patok Picis sendiri berada di bawah naungan Perum PTPN yang terletak di sekitar Gunung Semeru. Sekitar lokasi banyak ditemukan lokasi penambangan pasir sebagai mata pencarian.
Dusun Keramat sendiri hanya berpenduduk 25 Kepala Keluarga dan masih belum dialiri listrik. Sementara posisi makam berada di pinggir jalan desa. Sehari-hari banyak pengunjung yang segaja datang untuk menjalankan ritual.
Sukirno pun hampir tidak pernah curiga dengan tamu yang datang, karena memang berniat meminta berkah. Puluhan tamu datang bahkan bermalam di makam tersebut.
"Datangnya tidak tahu kapan, tetapi tiba-tiba sudah ada. Sudah sekitar satu minggu," katanya.
Untuk menuju lokasi makam pun tidak mudah. Medan jalannya sempit dan bebatuan disertai longsor di banyak lokasi. Petugas yang melakukan olah TKP di lokasi pun harus menggunakan mobil operasional 4WD yang biasa digunakan di medan terjal.
Kata Sukirno, kedua terduga teroris tersebut hanya diam sambil duduk-duduk. Tetapi tidak banyak bicara atau bertanya-tanya.
Lokasi yang sangat terpencil memang sangat cocok untuk persembunyian. Apalagi makam keramat yang banyak kunjungan orang, nyaris tanpa perhatian dan pengawasan.
Semakin jauh dari kecurigaan Sukirno, karena keduanya juga rutin menjalankan ibadah. Mereka rajin menjalankan salat di musala yang tersedia.
"Derek solat nopo, donggo. (Ikut sholat jamaah, berdoa). Satu muda yang satunya agak tua," katanya.
Ada beberapa rumah cungkup, selain dua makam Setya dan Setuhu yang berada di sisi kanan dan kiri. Sementara di tengah-tengah terdapat cungkup yang biasa digunakan istirahat, serta sebuah musala yang dibangun dari kayu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makam 4.500 Tahun ditemukan di Mesir, Berisi Artefak dan Tengkorak dengan Topeng Berwarna
Baca SelengkapnyaMenurut para arkeolog, pria ini bukan orang sembarangan, tapi memiliki status sosial tinggi.
Baca SelengkapnyaMenhub mengakui bahwa mudik jalur darat memang tempat paling menantang. Sebab, sering terjadi kecelakaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaMenurut catatan Kemenhub, 107,63 juta orang diperkirakan akan bepergian pada libur Nataru 2024.
Baca SelengkapnyaSaat akan melintas di lokasi kejadian dan melihat beberapa orang berada di rel kereta api, masinis segera membunyikan suling lokomotif berulang-ulang agar orang
Baca SelengkapnyaDi musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaDi puncak gunung ini, ratusan anggota Brimob melalui berbagai tempaan dan upacara untuk mendapatkan baret biru.
Baca SelengkapnyaTengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca Selengkapnya