Merdeka.com - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2013 kacau balau. UN tingkat SMA, SMK, MA yang dijadwalkan akan digelar serentak berantakan karena 11 provinsi di wilayah Indonesia tak kunjung menerima soal ujian.

Kupang, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu daerah yang molor menggelar Ujian Nasional. Kupang baru akan melaksanakan UN pada hari Jumat (19/4). Menyiasati keterlambatan soal itu, Pemprov setempat mengambil keputusan untuk memperbanyak soal UN dengan memfotokopinya.

Ketua Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, Agus Hermanto menilai penggandaan soal UN dengan memfotokopi di lokasi yang tidak resmi sangat rawan akan kebocoran. "Sebetulnya fotokopi soal itu sangat rawan terjadinya kebocoran soal UN. Bukan tidak mungkin ada pihak yang mencari keuntungan dalam proses penggandaan itu," ujar Agus saat dihubungi merdeka.com, Kamis (18/4) malam.

Namun, lanjut Agus, hal tersebut dapat dicegah melalui proses pengamanan yang ketat saat penggandaan soal UN berlangsung. "Antisipasinya saat proses memfotokopi bisa didampingi oleh petugas keamanan setempat. Petugas tersebut juga bisa berperan untuk mengecek jika ada lembar soal yang rusak setelah difotokopi," kata Agus.

Agus mengatakan, keputusan untuk memfotokopi soal UN diserahkan sepenuhnya kepada pihak Pemprov setempat. Syaratnya, saat proses penggandaan itu dilakukan di bawah pengawasan ketat mencegah kebocoran.

"Semua dilihat bagaimana keadaan di lokasi tersebut. Kalau memang hasil fotokopinya dijamin bagus tentu tidak jadi masalah. Mungkin bisa dengan menyewa mesin fotokopi sendiri," jelas Agus.