Ini kata Mabes Polri soal wacana pembentukan Densus Anti Korupsi
Merdeka.com - Wacana pembentukan Detasemen Khusus (Densus) Anti Korupsi mencuat dalam test and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) calon Kapolri Komjen Sutarman. Wacana itu dilontarkan Ahmad Yani, Anggota Komisi III DPR ketika calon Kapolri memaparkan visi dan misi di DPR, Kamis (17/10) kemarin.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas, Kombes Pol Agus Rianto, segala macam pembentukan struktur tim baru sepatutnya harus melakukan beberapa mekanisme, di antaranya melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB).
"Kalau memang ada pembentukan baru lagi nanti koordinasinya dengan Menpan Reformasi Birokrasi. Bagaimana strukturnya, komposisi personelnya, karena ini kan menyangkut dengan permasalahan organisasi," kata Agus di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/10).
Agus pun menampik jika Polri masih dianggap kurang maksimal dalam menangani kasus korupsi. Dia pun mengaku berterimakasih mewakili Polri kepada seluruh pihak yang telah sering mengkritisi Polri khususnya terkait penanganan korupsi selama ini.
"Perlu kami sampaikan, kalau melihat kuantitas, penanganan korupsi di Polri kami mengalami peningkatan. Lebih dari 600 perkara dari 1000 yang telah kita tuntaskan, untuk akhir September kemarin sudah hampir 700 kasus yang sudah kami tuntaskan," ujarnya.
Sementara itu, mengenai masalah kualitas Polri dalam penanganan kasus korupsi, Agus menyerahkan sepenuhnya kepada seluruh masyarakat yang selama ini menilai. "Kualitas kan tergantung dari masyarakat bagaimana menilainya," jawabnya singkat.
"Kan pasti ada latar belakang ingin dibentuknya apa, nanti kita lihat, saya sampaikan penanganan korupsi. Kalau menurut kamu sesuatu kuantitas kami sudah cukup tinggi penanganannya," paparnya.
Sebelumnya, Komjen Pol Sutarman menjawab pertanyaan awak media tentang pembentukan Densus Anti Korupsi seperti diwacanakan Komisi III. Pernyataan tersebut dilontarkannya setelah polisi bintang tiga tersebut selesai menjalani Fit and Proper Test di Komisi III DPR RI.
"Itu bagian yang operasional yang harus kita tingkatkan. Tapi karena menyangkut kelembagaan, ini tidak hanya menyangkut institusi Polri saja. Kalau itu bisa dibentuk itu sangat luar biasa," kata Sutarman di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Kamis malam (17/10).
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Dapat Kabar Banyak Kepala Desa Jadi Target Kriminal Berkedok Pemberantasan Korupsi
Namun dia mengingatkan jangan sampai adalagi penegakan kasus korupsi berbau kriminalisasi.
Baca SelengkapnyaKapolri Komitmen Dukung dan Amankan Pembangunan IKN: Kita Harap Mengubah Paradigma Jawasentris
Eks Kabareskim Polri ini berharap agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Baca SelengkapnyaPolri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mabes Polri Segera Tindaklanjuti Perpres Penambahan Direktorat di Bareskrim
Ketentuan ini mengubah aturan sebelumnya yang mengatur bahwa Bareskrim terdiri atas paling banyak 6 direktorat, 3 pusat dan 4 biro.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaAda 431 Kasus Korupsi Diusut Polisi di Tahun 2023, Kerugian Negara Capai Rp3,6 Triliun
Polri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPenjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaKombes Polisi Ceritakan Rumitnya Pendaftaran Akabri Zaman Dulu, Sampai Disuruh Push Up Tamtama TNI
Kombes Pol Andi Yoseph Enoch ceritakan perjuangan masa lalunya untuk bisa daftar Akabri yang penuh tantangan. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaKapolri: Jika Pemilu Gagal, Bisa Terjadi Bencana Demografi dan Pembangunan Alami Kemunduran
Listyo mengatakan, pemilu kali ini berbeda dari sebelumnya, juga memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak.
Baca Selengkapnya