Merdeka.com - Para pejabat daerah dalam seminar anti korupsi di Istora Senayan mengeluhkan polah politisi daerah yang bercokol di DPRD. Keluhan pejabat daerah itu rata-rata saat kebijakan yang diambil untuk kepentingan publik kadang pihak DPRD menjegalnya.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang menjadi pembicara dalam acara itu memberikan trik 'menjinakkan' DPRD. Dia mengungkapkan bagaimana dia dijegal dalam beberapa programnya oleh DPRD Kota Surabaya.

"Saya pernah diturunkan tiga bulan oleh DPRD. Saat itu saya lakukan pengerukan sungai agar tidak banjir. Setelah itu banjir berkurang. Tapi yang diucapin selamat oleh warga ya DPRD. Tapi nggak apa-apa. Mereka kan seneng. Nggak perlu kampanye lagi akan programnya ke warga. Setelah itu nggak masalah," kata Risma di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (10/12).

Lebih lanjut Risma mengungkapkan, orang DPRD makin senang mengundangnya untuk turun ke bawah menemui warga. Menurut Risma, ajakan dari politisi itu tidak masalah, toh dia senang ke bawah.

"Kalau diundang partai turun saya mau saja. Tidak masalah, saya malah lebih senang turun langsung ke bawah. Saya juga diuntungkan dengan kayak gitu. Misal saya diundang lima partai, berarti saya bisa ketemu warga 25 kali, kalau tiap partai kan hanya 5 kali," papar Risma yang disambut tawa peserta seminar.

Kini menurut Risma, programnya tidak ada yang mendapat ganjalan berarti. Namun dia menegaskan, untuk memimpin dibutuhkan keberanian dan inovasi.

"Tapi menurut saya, terpenting dalam memimpin adalah bagaimana berpihak pada rakyat dan ingat asal jangan sampai kebijakannya digunakan untuk riya' dan sombong. Kalau sudah seperti itu, Tuhan memberi jalan yang terbaik. Saya sudah mengalaminya kok," terang Risma.