Ini alasan Wali Kota Bandung tetapkan UMK Rp 1,9 juta
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menetapkan Upah Minimum Kota (UMK) 2014 sebesar Rp 1.923.157. Jumlah tersebut naik dari UMK 2013 sebesar Rp 400 ribu. Kenaikan itu juga di atas Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Kota Bandung yakni Rp 1,8 juta.
Pemkot Bandung keberatan jika harus mengabulkan keinginan buruh yakni Rp 2,7 juta. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menerangkan, selain karena akan mengguncang ekonomi Bandung, masih banyak pekerja yang juga berpenghasilan sekitar Rp 1 juta.
"Ada dokter di klinik-klinik bahkan yang berpenghasilan hanya Rp 1,2 juta. Saya coba di sini dengan asas keadilan, karena tugas kami Wali Kota menjaga masa depan ekonomi Bandung," terangnya di Balai Kota Bandung, Senin (18/11).
Dia mengaku seharusnya Pemkot Bandung tidak direpotkan dengan adanya penetapan UMK, karena sudah ada dewan pengupahan untuk memfasilitasi para buruh. Namun penetapan tak menemukan titik terang, pada akhirnya Pemkot harus turun tangan.
"Idealnya Pemkot tidak direpotkan, karena ada musyawarah melalui dewan pengupahan. Tapi malah deadlock. Sesuai aturan memang ada pada kami, kami coba dengarkan semua aspirasi buruh," ucapnya.
Untuk menetapkan UMK dia mengatakan tidak mau gegabah. Tim akademis dilibatkan di sini untuk mengkaji agar memenuhi rasa adil buruh tapi tidak mengguncang ekonomi perusahaan.
"Dari akademis merekomendasikan 92 persen dari KHL. Menurut kajian akademik lajang itu cukup," katanya. Karena berpikir mereka yang berkeluarga, ditetapkanlah UMK Rp 1,9 juta. "Kita ambil di 106 persen dari KHL. Jadi intinya Pemkot Bandung segitu."
UMK Bandung, lanjut pria yang akrab disapa Emil itu sudah ditandatangani dan diserahkan ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Untuk mereka yang masih keberatan pihaknya masih membuka komunikasi dengan para buruh.
Terkait buruh yang bersikukuh mempertahankan UMK Rp 2,7 juta dan mengancam akan terus menggelar demonstrasi di Balai Kota selama tiga hari, Emil mohon pengertiannya.
"Ini harus dipahami. Kalau semua keinginan segala sesuatu turun ke jalan, kita ga akan maju. Saya mohon, karena Ekonomi Kota Bandung belum mampu memenuhi apa yg harus diminta. Tapi suatu hari Insya Allah," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Bupati Bandung Barat Aa Umbara Bebas Bersyarat
Aa Umbara Sutisna terjerat kasus korupsi Pengadaan Barang Tanggap Darurat Bencana Pandemi Covid-19 pada Dinas Sosial Pemkab KBB.
Baca SelengkapnyaUsai Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Sekda Bandung Mengundurkan Diri
Ema sudah menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Pemerintah Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaAnggaran Subsidi Pupuk Ditambah Rp14 Triliun, Mekanisme Penebusan Hanya Pakai KTP
Hal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Permukiman di Tengah Kota Bandung Ini Mampu Kelola Sampah Dua Ton Per Hari, Ini Kunci Suksesnya
"Kami satu-satunya kelurahan di Kota Bandung yang sudah semua RW Kawasan Bebas Sampah (KBS)."
Baca SelengkapnyaTambah Anggaran Bansos Pupuk, Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Blokir Uang Belanja K/L hingga Rp50 Triliun
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaHanya Untung Rp 300 Perak, Kakek Usia 100 Tahun Ini Bertahan Hidup dari Jualan Kerupuk Keliling
Kakek ini diketahui berjualan di sekitar GBLA, Bandung.
Baca SelengkapnyaKereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaDijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca Selengkapnya