Ini alasan Paspampres butuh lahannya yang kini jadi SPBU
Merdeka.com - Wakil Komandan (Wadan) Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Brigadir Jenderal TNI (Marinir) Bambang Suswantono memaparkan setidaknya tiga alasan kuat Paspampres membutuhkan lahan miliknya, tepat di samping Markas Komando (Mako) Paspampres di Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat. Di atas lahan tersebut berdiri Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dikelola pihak swasta.
Bambang mengatakan, ketiga alasan tersebut sudah disampaikannya secara langsung kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat berkunjung ke markas pasukan pengamanan VVIP tersebut.
"Harapan kita, tadi saya sampaikan ke Bapak Wapres, yang pertama bahwa Paspampres itu tidak boleh jauh dari istana, itu mutlak. Dengan itu keterbatasan lahan yang ada, kita berkeinginan supaya tanah itu kembali ke Paspampres," kata Bambang, Jumat (29/5).
Bambang mengatakan, lahan tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk mobil-mobil operasional Paspampres yang jumlahnya semakin bertambah.
Alasan kedua diungkap Bambang kepada JK adalah kebutuhan mess atau tempat tinggal para prajurit anggota Paspampres yang sangat terbatas. Di lahan tersebut, lanjut Bambang, akan dibangun mess atau pemondokan bagi para anggota Paspampres.
"Messing, tempat tinggal anggota ini terbatas, jadi kalau lahan itu bisa dikembalikan kita akan bangun barak-barak anggota di sana," imbuh Bambang.
Alasan ketiga, lanjut Bambang adalah lokasi kendaraan keras, seperti kendaraan anti peluru untuk presiden, tidak bisa ditempatkan di Mako Paspampres. Selama ini, lanjut Bambang, kendaraan keras tersebut ditempatkan di daerah cawang, di atas lahan milik TNI.
"Bagaimana kita memindahkan ke sini. (Lokasi) Cawang itu bukan punya Paspampres. Dari segi pengamanan, pengawasan juga berbeda, apabila mobil itu ada di sini. Kan suatu hal yang lucu ya manusia, perlengkapan semua di sini tapi mobil di sana, sedangkan mobil itu bagian dari perawatan kita. Oleh karena itu kalau toh itu bisa kita manfaatkan ya kita membuat garasi mobil kerasnya presiden itu ada di situ, presiden dan wapres," tutup Bambang.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca SelengkapnyaCara Cek BSU BPJS Ketenagakerjaan dengan Benar, Ini Langkah-Langkahnya
Pastikan Anda mengetahui dan mengikuti langkah yang tepat saat hendak mengecek BSU BPJS Ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaPemilu Usai, BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Santunan Rp2,57 M ke 44 KPPS
KPPS yang terdaftar kepesertaannya sehari sebelum pencoblosan Pemilu 2024 juga mendapatkan santunan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejagung Tunjuk 15 Jaksa untuk Meneliti Berkas TPPU Panji Gumilang
Penunjukan 15 jaksa itu setelah berkas perkara diserahkan Bareskrim
Baca SelengkapnyaSekjen PSI soal Dana Kampanye Rp180 Ribu: Bukan Salah, tapi Belum Selesai Diinput
PSI telah menyelesaikan penginputan laporan penggunaan dana kampanye ke KPU.
Baca SelengkapnyaPajak BBM di Jakarta Naik 10 Persen, Kementerian ESDM: SBPU Bisa Tutup
Banyak keluhan dari para pengelola SPBU soal kenaikan pajak BBM 10 persen di Jakarta tersebut.
Baca SelengkapnyaDua Kali Pantun Bamsoet di Sidang MPR Singgung Capres Harus Lanjutkan Pembangunan Jokowi
Bamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca SelengkapnyaPaspampres Klarifikasi Disebut Rebut Spanduk Milik Emak-Emak yang Protes ke Jokowi
Paspampres hanya fokus pada pengamanan fisik jarak dekat VVIP.
Baca Selengkapnya