Ini alasan Alaix tuduh Wali Kota Semarang bakar Pasar Johar

Merdeka.com - Alaix Muna Kamala, pemilik akun Instagram yang dilaporkan Pemkot Semarang dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atas tuduhan pencemaran nama baik, mengaku memposting tulisan beraroma bully, fitnah dan justifikasi karena syok dan emosi.

Sebab, lapak kios milik orangtuanya juga ikut terbakar habis saat musibah kebakaran di Pasar Yaik, Kawasan Johar, Kota Semarang, Jawa Tengah terjadi. Saat syok dan bingung, berkicaulah dia dengan berbagai fitnah dan hinaannya ke Pemkot Semarang dan Wali Kota Semarang di sosial media (sosmed).

"Saya bingung orangtua saya berutang di sana-sini (di bank) karena kebakaran di Pasar Yaik Johar," ujar Alaix sambil terbata-bata kepada awak media usai melakukan pertemuan secara tertutup dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Ruang VIP, Pemkot Semarang Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah Kamis (10/3).

Dari pengakuan Alaix ada sebanyak lima kios milik orangtuanya yang ikut terbakar saat itu. Sehingga dirinya selain emosi juga bingung.

"Pasti itu (karena kebakaran) emosi, pikiran putek (jadi bingung), lima kios orangtua saya ikut ludes," ucapnya sambil ketakutan memberikan komentar kepada media.

Di hadapan wartawan, Alaix tampak trauma dan takut. Bahkan saat ditanya wartawan, dia lebih cenderung untuk diam, dengan tatapan kosong selalu menunduk.

"Saya memohon maaf, saya khilaf. Kepada pak Hendi Wali Kota Semarang dan Pemkot Semarang, saya minta maaf atas postingan saya," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menerima permohonan maaf yang telah disampaikan oleh Alaix Muna Kamala.

"Intinya kami sudah memaafkan dia (Alaix). Mencari satu teman itu lebih susah dibandingkan dengan mencari 1000 musuh. Mohon setelah ini, pengguna media sosial lebih bijak dalam memposting dan berkomentar," ungkap Hendi.

Hendi menjelaskan apa yang disampaikan Alaix dalam postingan yang menyatakan penyebab kebakaran karena ulah Pemkot Semarang dan antek-antek pemerintah kota itu tidak benar. Penyebab sebenarnya adalah 'semrawutnya' instalasi listrik di pasar Yaik dan Johar.