Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini aksi kubu Jokowi lawan 'Obor Rakyat'

Ini aksi kubu Jokowi lawan 'Obor Rakyat' Diskusi Obor Rakyat. ©2014 Merdeka.com/Mustiana Lestari

Merdeka.com - Kubu Joko Widodo ( Jokowi ) - Jusuf Kalla ( JK ) gerah dengan tudingan berbau SARA kepada capres Jokowi yang disebar oleh Tabloid 'Obor Rakyat'. Tabloid itu diedarkan secara diam-diam di berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan Jawa barat.

Menurut JK , pembuat tabloid sudah mengakui secara terang-terangan sehingga sangat terlihat tujuan dari penyebaran itu adalah untuk menghancurkan salah satu pihak. JK menegaskan ada dua hal penting yang harus diungkap, pertama yang harus diusut adalah isi tabloid yang merupakan kampanye hitam, lalu yang kedua adalah pihak yang membiayai pencetakan dan penyebaran.

"Pertama (yang harus diusut) adalah isinya, kedua dana dari mana?" ujar JK di Jakarta (15/6) dalam rilis yang diterima merdeka.com.

Perlahan terungkap orang di belakang 'Obor Rakyat' itu adalah Setiyardi, asisten Staf Khusus Presiden bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai dan Dharmawan Sepriyosa, pejabat disalah satu media online nasional.

Berikut aksi kubu Jokowi lawan 'Obor Rakyat' yang dihimpun merdeka.com, Jumat (15/6):

Polisikan pemred Obor Rakyat

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya melaporkan tabloid 'Obor Rakyat' ke Mabes Polri. Pihak Jokowi akan mendatangi Bareskrim Mabes Polri pada hari Senin (16/6)."Hari Senin jam 10.00 WIB kita akan ke Mabes Polri untuk melaporkan Obor Rakyat," ujar Tim Hukum Jokowi - JK, Alexander Lay di Media Center Jokowi - JK, Jl Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6).Alex menambahkan, pihaknya akan melaporkan Pemimpin Redaksi (Pemred) Obor Rakyat yakni Setiyardi Budiono dan si penulis, Dharmawan. Selain mereka berdua, kubu Jokowi juga akan menyeret semua yang terlibat di dalam Obor Rakyat."Mereka akan dilaporkan atas tindak pidana pencemaran nama baik dan fitnah. Tabloid tersebut fiktif dan sengaja diterbitkan dan diedarkan jelang Pilpres dan memfitnah Jokowi," katanya.Alex berharap Mabes Polri akan menindaklanjuti laporan pihaknya. Dia juga berharap polisi mampu menghentikan praktik-praktik kampanye hitam yang menghalalkan segala cara."Namun dengan terbongkarnya Obor Rakyat, elektabilitas Jokowi kembali naik," tuturnya.

Jokowi selalu jelaskan isu SARA di hadapan kiai ponpes

Calon presiden Joko Widodo bercerita bagaimana isu negatif tak henti-henti menyerang dirinya. Tak hanya saat Pemilihan Presiden ini, tapi juga saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta juga waktu Pemilihan Wali Kota Solo."Banyak orang bingung cari-cari kesalahan saya, waktu saya wali kota Solo, waktu jadi gubernur. Tapi sebenarnya yang paling gampang itu fitnah, nggak ada yang lain," beber Jokowi saat silaturahmi kiai kampung untuk kemenangan Jokowi - JK di Ponpes Bustanul Ulum di Tasikmalaya, Kamis (12/6).

Terbitkan tabloid Jokowi adalah Kita

Berbagai tuduhan dan fitnah melalui kampanye hitam yang menerpa Calon Presiden Joko Widodo dan Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla membuat Pusat Informasi Relawan (PIR) Jokowi - JK, bekerja sama dengan seluruh relawan Jokowi - JK, menerbitkan Tabloid 'Jokowi - JK Adalah Kita'.Sedikitnya, ada 32 organisasi relawan yang bekerja sama dengan PIR Jokowi-JK, antara lain Projo, Jasmev, Segera JJ, Kornas, Seknas Muda, Kawan Jokowi, Satria Muda Jokowi, Aliansi Profesional Muda Pasar Modal Indonesia, dan Komunitas Kyai Kebangsaan.Ketua Pengarah PIR Jokowi - JK, Martin Manurung, mengatakan bahwa gencarnya kampanye hitam, bahkan sampai ada peredaran ‘Obor Rakyat’ yang hanya berisi fitnah terhadap Jokowi - JK, sudah sangat berlebihan."Kampanye hitam itu bahkan sudah cenderung memecah belah persatuan Indonesia, karena sudah menimbulkan kebencian Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan (SARA)," ujar Martin Manurung.Karena itu, Martin menambahkan, para relawan Jokowi - JK menggencarkan kampanye putih dengan menerbitkan Tabloid 'Jokowi Adalah Kita'. Edisi pertama Tabloid ini, antara lain, akan berisi ringkasan 'Nawacita' yaitu 9 program kerja Jokowi - JK, Kampanye Hidup Sederhana, Prahara di Pusaran Koruptor, Fitnah Korupsi Trans Jakarta."Pak Jokowi berpesan agar kampanye hitam dilawan dengan kampanye putih, yaitu memberitahukan kepada masyarakat, dari pintu ke pintu (door to door) tentang prestasi dan program kerja yang ditawarkan Jokowi - JK," kata Martin.Tabloid ‘Jokowi - JK Adalah Kita’ akan diterbitkan besok (15 Juni) sedikitnya 350.000 eksemplar dan didistribusikan langsung oleh seluruh relawan Jokowi - JK.

Minta polisi usut penyandang dana

Cawapres Jusuf Kalla geram dengan penyebaran tabloid 'Obor Rakyat' yang menyudutkan capres Joko Widodo. Apalagi menurut JK, pembuat tabloid sudah mengakui secara terang-terangan sehingga sangat terlihat tujuan dari penyebaran itu adalah untuk menghancurkan salah satu pihak.Menurut JK ada dua hal penting yang harus diusut pihak berwajib mengenai Tabloid Obor Rakyat. Hal pertama yang harus diusut adalah isi tabloid yang merupakan kampanye hitam, lalu yang kedua adalah pihak yang membiayai pencetakan dan penyebaran. JK mengatakan, untuk memproduksi dan mendistribusikan banyak tabloid ke barbagai tempat tentu membutuhkan dana yang sangat besar."Pertama (yang harus diusut) adalah isinya, kedua dana dari mana?" ujar JK di Jakarta (15/6)."Pasti puluhan miliar mencetak jutaan begitu, lalu menyebarkan. Itu kan butuh dana besar sekali. Sangat penting dua hal satu penting diusut isinya, dan siapa yang membiayai, kan ini kan fitnah" tambahnya.Dari sisi produk, sangat masuk akal jika butuh dana besar untuk mencetak dan mendistribusikan tabloid, apalagi peyebarannya luas melingkupi Jawa Timur dan Jawa Barat. JK menyebutkan, ini berbeda kalau penyebaran melalui media sosial."Kalau itu hanya sosial media mudah, masukkan selesai, ini kan cetak, kirim itu puluhan miliar biayanya," tukasnya.

Sebarkan cergam

Banyaknya kampanye hitam yang menyerang dan menyudutkan calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, relawan calon kepala negara tersebut menyebarkan cerita bergambar ke masyarakat.Informasi yang dihimpun Antara dari para relawan tersebut, cergam tersebut bukanlah kampanye seperti apa yang telah dilakukan oleh Tabloid Obor Rakyat yang isinya semua fitnah terhadap Jokowi, namun cergam itu berisi cerita tentang keberhasilan Jokowi dalam memimpin daerahnya mulai dari menjadi Wali Kota Solo sampai Gubernur DKI Jakarta."Cergam ini berisi tentang keberhasilan Jokowi dalam mempimpun suatu daerah, mulai dari Solo hingga Jakarta. Bahkan, fitnah berupa isu SARA yang terus menyerang Jokowi sudah dijawab dalam cergam itu, karena Jokowi dilahirkan dari keluarga muslim rahmatan lil alamin bukan apa yang difitnahkan selama ini," kata Koordinator Wilayah Pemenangan Jokowi-JK Sukabumi, Lisdawati kepada Antara, Sabtu.Menurut Lisdawati, selain menyebarkan cergam pihaknya juga menyerbar klarifikasi dan jawaban Jokowi tentang isu SARA yang beredar selama ini. Adapun klarifikasi tersebut seperti Jokowi adalah antek pancasila dan rakyat serta bukan antek zionis atau mafia. Kemudian dalam klarifikasi tersebut Jokowi menyebut semua orang boleh ragu dengan agamanya, tetapi dirinya (Jokowi) tidak ragu dengan iman dan imamnya karena beliau adalah seorang muslim yang berasal dari islam yang rahamatn lil alamin yang hiduo berketurunan berkarya di Indonesia serta memegang teguh Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika.Diharapkan dengan menyebarkan cergam dan klarifikasi ini masyarakat menjadi yakin bahwa apa yang telah diisukan selama ini tidaklah benar seperti huruf H di depan nama Jokowi adalah Hebertus tetapi yang benar adalah Haji serta bukan keturunan dari orang tuanya yang berasal dari Singapura. Tetapi, Jokowi benar-benar berasal orang desa di pelosok Jawa Tengah dengan hidup yang serba seadanya, tetapi mempunyai kelebihan dalam memimpin dan memajukan ekonomi.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kembali Diajak Kunker Presiden, AHY: Saya Salut Betul dengan Pak Jokowi, Selalu Luangkan Waktu Sapa Rakyat

Kembali Diajak Kunker Presiden, AHY: Saya Salut Betul dengan Pak Jokowi, Selalu Luangkan Waktu Sapa Rakyat

Jokowi mengajak sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya AHY.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.

Baca Selengkapnya
Jokowi Disebut Tidak Bisa Kerja, Prabowo: Saya Saksi Beliau Tidak Ada Istirahatnya

Jokowi Disebut Tidak Bisa Kerja, Prabowo: Saya Saksi Beliau Tidak Ada Istirahatnya

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Orang yang Jelek-Jelekin Jokowi Kemungkinan Antek Asing

Prabowo: Orang yang Jelek-Jelekin Jokowi Kemungkinan Antek Asing

Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan bahwa Jokowi sosok yang pekerja keras.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'

Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.

Baca Selengkapnya