Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ingin lindungi mahasiswa, alasan pemerintah bekukan 200 PTS

Ingin lindungi mahasiswa, alasan pemerintah bekukan 200 PTS Menteri M Nasir lapor harta kekayaan ke KPK. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) membekukan lebih dari 200 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia. Menristek Dikti, Muhamad Nasir, menyatakan melakukan hal itu demi melindungi mahasiswa.

Nasir mengatakan, banyak alasan kenapa pemerintah memilih membekukan kampus-kampus swasta itu. Pertama adanya konflik internal.

"Konflik yang korban siapa? Kan mahasiswa. Ini kami ingin lindungi mahasiswa. Jangan sampai mahasiswa jadi korban akibat dari para pemilik ini berkonflik. Kalau ini terjadi terus menerus, ini bahaya. Pemerintah harus melindungi," kata Nasir usai menghadiri acara bincang-bincang Indonesia Mencari Doktor, di kampus Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganeca, Bandung, Kamis (8/10).

Alasan selanjutnya mengapa beberapa kampus swasta dihentikan kegiatan perkuliahannya, lantaran rasio dosen dan mahasiswa tidak sebanding. Menurut Nasir, perbandingan dosen-mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan kampus swasta berbeda.

Di kampus negeri, rasio ideal antara dosen dan mahasiswanya adalah 1:20 (jurusan ilmu pengetahuan) atau 1:30 (ilmu sosial). Sementara di kampus swasta, rasio jumlah mahasiswa dan dosen mencapai 1 berbanding 35 buat jurusan ilmu eksakta, dan 1:45 bagi ilmu sosial.

"Tapi kejadiannya ada yang 1 berbanding 150, ada yang 1 banding 200, 300 sampai tertinggi satu banding 750," ucap Nasir.

Nasir mengatakan, selain bermasalah dengan rasio dosen dan mahasiswa, kampus swasta dibekukan itu memiliki beragam polemik sehingga membuat situasi perkuliahan tidak nyaman.

"Masalah konflik pemilik yayasan dengan rektor, selanjutnya mungkin masalah pembelajaran yang tidak sesuai. Ini yang harus kami lakukan penonaktifan," ujar Nasir.

Setelah penonaktifan, Kemenristek Dikti akan melakukan pengelompokan guna dilakukan pembinaan. Sedangkan konflik internal harus diselesaikan dulu di pengadilan.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian

Penuh Keseruan, Momen Dosen Latih Mahasiswanya Berpidato dengan Kaleng Biskuit Ini Curi Perhatian

Dosen memiliki caranya sendiri untuk melatih mahasiswanya agar bisa berpidato dengan lancar.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan

Blak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan

Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.

Baca Selengkapnya
Tepuk Dahi, Bupati dari PDIP Tak Percaya Jawaban Mahasiswa Pilih Anies: Di Benak Saya Ganjar

Tepuk Dahi, Bupati dari PDIP Tak Percaya Jawaban Mahasiswa Pilih Anies: Di Benak Saya Ganjar

Tepuk Dahi, Bupati dari PDIP Tak Percaya Mahasiswa Kompak Pilih Anies: Di Benak Saya Ganjar

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dua Petugas KPPS di Makassar Meninggal Diduga Kelelahan dan Sesak Napas, Lima Orang Dirawat

Dua Petugas KPPS di Makassar Meninggal Diduga Kelelahan dan Sesak Napas, Lima Orang Dirawat

Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.

Baca Selengkapnya
Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan

Puluhan Siswa SDIT di Garut Keracunan Makanan

Beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Mutu Pelayanan, Prodia dan Brawijaya Resmikan Pusat Edukasi Pemeriksaan Genomik

Tingkatkan Mutu Pelayanan, Prodia dan Brawijaya Resmikan Pusat Edukasi Pemeriksaan Genomik

Analisis pemeriksaan genomik akan dilakukan hingga hasil final yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola kesehatan berdasarkan profil genomik.

Baca Selengkapnya
Sosok Pemuda di Kalideres Tersangka Penjual Sertifikat Habib Palsu Dikenal Tertutup

Sosok Pemuda di Kalideres Tersangka Penjual Sertifikat Habib Palsu Dikenal Tertutup

Tersangka dikenal tetangga sebagai mahasiswa di salah satu kampus Jakarta.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UB Meninggal Jelang Wisuda, Pesan Sang Ibu Penuh Haru

Mahasiswa UB Meninggal Jelang Wisuda, Pesan Sang Ibu Penuh Haru

Dua mahasiswa UB Muhammad Rizki Rafiandhika dan Prayoga Avrian Wardana meninggal jelang wisuda

Baca Selengkapnya