Ingin ditangkap hidup, Din Minimi diminta Polda Aceh menyerah diri
Merdeka.com - Kapolda Aceh, Irjen Pol M Husen Hamidi berdalih belum tertangkapnya Din Minimi, pimpinan yang diklaim oleh Polda Aceh kelompok kriminal bersenjata di Aceh dan telah membunuh 2 TNI di Nisam, Aceh Utara, karena belum naas di tangan polisi. Dia menyebutkan setiap dilakukan penyergapan terhadap kelompok tersebut keberuntungan masih berpihak kepada Din Minimi.
Seperti penyergapan yang terjadi di Kecamatan Grong-Grong dan Desa Geunie, Kecamatan Tangse, Pidie dan sejumlah tempat lainnya. "Sebenarnya dia (Din Minimi) belum naas saja, selalu lolos saat penyergapan," kata Husen didampingi Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol T Saladin, di Mapolda Aceh, Jumat (28/8).
Husen mengatakan, selama ini pihaknya telah melakukan upaya persuasif agar mereka menyerahkan diri beserta senjata yang mereka miliki. Namun kelompok tersebut tidak menggubrisnya, bahkan Din Minimi berbicara di media akan tetap melawan.
"Mereka tidak mau menyerah, makanya seperti ini, apa lagi mereka menggunakan senjata api, tidak dibolehkan siapapun menggunakan senjata api tanpa izin, termasuk polisi harus ada izin," katanya.
Kendati demikian, Husen menyebutkan petugas di lapangan sudah melakukan penembakan sesuai protap yang ada. Sebelum dilumpuhkan, petugas di lapangan sudah terlebih dahulu memberikan tembakan peringatan, namun semua yang tewas itu melakukan perlawanan.
"Sebenarnya kita ingin menangkap hidup-hidup, tetapi mereka melawan yang harus dilumpuhkan. Sekarang kita minta kepada kelompok menyerahlah," tandasnya.
Seperti diketahui, setiap penyergapan terhadap yang diduga kelompok kriminal bersenjata Din Minimi hampir semua berakhir berdarah. Baik itu jatuh korban luka tembak hingga tewas di tempat karena ditembak oleh petugas.
Penyergapan yang terjadi bulan Mei 2015 lalu misalnya. T Plang diduga anggota Din Minimi yang diringkus polisi di desa Limpok, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar berakhir luka tembak di kaki sebelah kanannya.
Lalu tewasnya 3 orang diduga anggota kelompok kriminal bersenjata Din Minimi tewas ditembak oleh personel TNI dan Polres Pidie, Rabu (20/5), sekitar pukul 23.00 WIB. Mereka disergap di dua lokasi dan waktu berbeda.
Mereka yang tewas itu adalah bernama Ibrahim Yusuf (42 tahun) warga Kecamatan Delima, Pidie, Subki (32 tahun) warga Aceh Utara, dan Yusliadi alias Ma Epong (27 tahun) warga Julok, Aceh Timur.
Sama hal penangkapan terhadap Faisal alias Komeng, Sabtu (11/7) pukul 01.10 WIB dini hari di Desa Senblok, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara. Komeng dilumpuhkan dengan luka tembak di kedua belah kakinya hingga dia tak bisa berjalan.
Lalu yang masih seger dalam ingatan semua rakyat Aceh yang menewaskan seorang diduga anggota kelompok kriminal bersenjata Din Minimi bernama Ridwan, warga Desa Pulo Meuria, Kecamatan Geurundong Pasee, Kabupaten Aceh Utara, tewas dalam kontak tembak, Kamis (20/8) sekitar pukul 17.00 WIB.
Yang terakhir baru saja terjadi seorang diduga anggota kelompok kriminal bersenjata Din Minimi bernama Junaidi alias Brijuek (30), warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara tewas ditembak anggota Polda Aceh, Kamis (27/8).
Brijeuk tewas sekira pukul 14.30 WIB, bermula saat polisi membuntuti Brijuek bersama temannya dari Kota Lhokseumawe ke Batu Phat. Dia pun bersimbah darah setelah tertembak 2 peluru di kepalanya hingga dia tewas di tempat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaMinta Didoakan Pemilu Damai dan Aman, Kapolres Inhu Kunjungi Sejumlah Ponpes dan Kiai
Polisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi di Aceh Sita Ponsel Pengungsi Rohingya, Telusuri Jejak Sindikat Penyelundupan
Sebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaKomandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan
Saat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaPolisi Muda Anak Petani Kopi Dipanggil Komandan dan 'Diomeli', Pinggangnya Dicek Diperintah Lakukan ini
Seorang polisi muda anak petani tiba-tiba dipanggil komandan dan diminta untuk melakukan misi sebagai polisi dalam waktu satu bulan.
Baca SelengkapnyaDi Hari Ulang Tahun, Ibu Ini Mendapatkan Kado Terindah Berbarengan dengan Pelantikan Sang Anak Jadi Polisi
Di hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca Selengkapnya