Indonesia tuan rumah forum Global Health Security Agenda 2016
Merdeka.com - Indonesia tahun depan dipercaya memimpin Global Health Security Agenda (GHSA), forum kerjasama yang diikuti lebih dari 40 negara untuk mengatasi ancaman virus mematikan dan penyakit menular di muka bumi. Indonesia menggantikan Finlandia yang menjadi ketua forum sebelumnya.
"Dalam forum Global Health Security Agenda ini nantinya lebih banyak bicara terkait masalah penyakit menular seperti SARS, Ebola dan MERS serta yang lain-lain," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, usai memimpin rapat koordinasi di kantor Kementerian PMK, Jakarta, Senin (30/11).
Dalam rapat itu hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Puan mengatakan, negara-negara yang hadir dalam pertemuan GHSA nanti akan membahas banyak hal terkait kesehatan dan ancaman penyakit menular, termasuk ihwal kerjasama mencegah penyebarluasan penyakit menular.
"Selain itu (membahas) juga bagaimana penelitian-penelitian terkait virus dan bioterorism itu bisa disatupadukan dengan 40 negara lainnya," ujar Puan.
Puan mengatakan, Indonesia sebagai ketua forum dan representasi negara-negara berkembang dan Asia akan menyusun sikap menjelang pertemuan yang digelar tahun 2016 mendatang.
"Kita berkeinginan sebagai representasi dari negara-negara berkembang tidak ingin penyakit menular itu masuk ke Indonesia dan juga negara lain," ujar Puan.
Puan menjelaskan, sikap Indonesia akan dirumuskan dalam pertemuan di Yogyakarta pada 3-4 Desember 2015. Salah satu hal yang akan disampaikan, lanjut Puan, Indonesia akan mengajak negara lain untuk mau bekerjasama mencegah wabah penyakit menular tidak meluas.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, pertemuan di Yogyakarta bakal dihadiri 10 negara yang menjadi steering committee GHSA. Dalam pertemuan itu, Nila menjelaskan, 10 negara termasuk Indonesia akan membahas 11 paket aksi yang disusun saat forum GHSA dipimpin oleh Amerika Serikat.
"Ini bukan hanya membahas kesehatan tapi juga security. Seperti kita tahu misalnya bahwa Ebola tidak hanya telah menimbulkan masalah kesehatan, tapi juga dampak lain di sebuah negara," ujar Nila.
Menurut Nila, keuntungan yang bisa diperoleh Indonesia menjadi ketua forum GHSA adalah bisa ikut memperjuangkan kepentingan Indonesia.
"Kita bisa ikut mengatur apa kita butuhkan dan apa yang tidak kita butuhkan. Kalau kita sebagai anggota kan hanya akan menerima terus," ujar Nila.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaDi tengah perubahan iklim yang semakin nyata, pemanasan global tidak hanya mengubah ekosistem bumi, tetapi juga membawa dampak signifikan terhadap kesehatan.
Baca SelengkapnyaHari Penyakit Langka Sedunia adalah sebuah gerakan global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan advokasi tentang penyakit langka.
Baca SelengkapnyaUntuk debat ketiga ini, capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo akan menjadi yang pertama untuk memaparkan visi dan misi yang dimilikinya.
Baca Selengkapnya