Indonesia butuh Rp 56 triliun untuk masalah sanitasi
Merdeka.com - Indonesia membutuhkan Rp 56 triliun untuk mempercepat pembangunan sanitasi. Hal ini mengingat masih ada 109 juta penduduk yang belum punya akses terhadap sanitasi dan air bersih yang memadai.
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi saat membuka 3rd East Asia Ministrial Conference on Sanitation and Hygiene di Nusa Dua, Bali, Senin (10/9). "Disparitas akses sanitasi antara kota dan desa membuat posisi Indonesia masih agak jauh dari target yang ditetapkan pemerintah," katanya.
Menurut Nafsiah, 76% penduduk perkotaan saat ini sudah terakses sanitasi yang baik, jauh dibanding penduduk pedesaan yang masih di angka 47%.
Dengan angka itu, kata Nafsiah, Indonesia masih memerlukan dana percepatan pembanguan sanitasi sampai 2020 nanti mencapai Rp 56 triliun. "Dana itu sebagian sudah kita peroleh baik lewat APBN, donor, public private partnership dan CSR," ujar dia.
Menurut Nafsiah, anak paling rentan terkena dampak, mulai dari diare, tipus hingga H5N1 dan H1N1. Sedangkan untuk orang dewasa bisa mengurangi produktivitas perekonomian. "Dampak sanitasi yang buruk terhadap ekonomi di Asia Tenggara mengakibatkan kerugian ekonomi minimal Rp 9 miliar per tahun," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan
Hingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Menkes Lakukan Transformasi Kesehatan Besar-besaran
Budi menjelaskan, puncak dari transformasi tersebut adalah seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses kesehatan yang berkualitas dan murah.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Area Panen Kopi Indonesia Terbesar Kedua Dunia tapi Produktivitas Rendah, Begini Solusinya
Areal panen kopi di Indonesia rata-rata seluas 1.25 juta ha/tahun.
Baca SelengkapnyaBukan Hanya Kesehatan, Program Makan Siang Gratis Juga Atasi Permasalahan Sosial-Ekonomi
Program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren yang diinisiasi pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPunya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca Selengkapnya8 Kondisi Kesehatan yang Bisa Dikaitkan dengan Ukuran Tangan Pria Menurut Penelitian
Sejumlah penelitian mengungkap bahwa ukuran tangan pria bisa menunjukkan sejumlah kondisi kesehatannya.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca Selengkapnya