Indikator: Pelaku Usaha Nilai Kinerja Pemerintah Buruk Tangani Covid-19
Merdeka.com - Survei Indikator Politik Indonesia memperlihatkan pandangan pelaku usaha terhadap kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Sebesar 48,8 persen menilai kinerja pemerintah pusat buruk.
"Kebanyakan responden menilai kinerja pemerintah pusat buruk/sangat buruk dalam menangani masalah wabah Covid-19," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan survei, Kamis (23/7).
Rinciannya, 46,3 persen menilai buruk, dan 2,5 persen menilai sangat buruk.
Sementara, 26 persen dari para responden menilai biasa saja. 18,7 persen responden menilai baik, dan 4,1 persen menilai sangat baik. Hanya 2,5 persen yang tidak menjawab.
Namun, dalam survei tergambarkan tingkat kepercayaan terhadap Presiden Joko Widodo berbanding terbalik dengan penilaian kinerja terhadap pemerintah pusat.
Sebesar 62,6 persen responden percaya Presiden Joko Widodo dapat bekerja dengan baik mengatasi pandemi Covid-19. 5,2 Persen menyatakan sangat percaya terhadap presiden.
Sementara, 19,6 persen menyatakan biasa saja, 8,6 persen tidak percaya terhadap Presiden Jokowi, dan 0,6 persen sangat tidak percaya.
Tingkat kepercayaan terhadap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menangani Covid-19 juga ditampilkan dalam survei. Kepercayaan pelaku usaha terhadap Terawan lebih tinggi dibandingkan oleh masyarakat umum.
Total 51,2 persen responden percaya terhadap Terawan menangani Covid-19. Dibandingkan tingkat kepercayaan dalam survei dengan responden masyarakat umum hanya sebesar 38,9 persen.
"Tingkat kepercayaannya lebih tinggi ketimbang persepsi publik secara umum," kata Burhanuddin.
Survei Indikator ini dilakukan pada 29 Juni - 11 Juli 2020. Uniknya, para responden merupakan pelaku usaha pada tujuh sektor ekonomi di sembilan provinsi (Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur).
Tujuh sektor itu meliputi; pertanian non perikanan, perikanan dan kelautan, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, reparasi & perawatan mobil dan sepeda motor, serta pengangkutan dan pergudangan.
Sampel dipilih secara acak dari masing-masing sektor sebanyak 140 di setiap sektor. Dengan tambahan pada sektor pertanian dan sektor perikanan masing-masing 150 dan 350 pelaku usaha. Total responden yang berhasil diwawancarai melalui telepon sebanyak 1.175 responden.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Peningkatan Kesukaan pada Ganjar dan Gibran Paling Tinggi dalam 1 Bulan
Muhaimin Iskandar paling tinggi tingkat tidak disukai responden.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Indikator Ungkap Masyarakat Nilai Kondisi Ekonomi dan Penegakan Hukum Baik
Survei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik: 74,8 Persen Pemilih Ganjar-Mahfud Puas Kinerja Jokowi
Survei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik: Target Hattricknya PDIP di 2024 Terganjal Gerindra
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaIndikator: Kondisi Ekonomi Nasional Memburuk Pasca-Pemilu, Tak Ada Selebrasi Buat Paslon Yang Menang
Survei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin dengan wawancara dengan responden melalui sambungan telepon.
Baca Selengkapnya