Imlek : Dulu merana, kini membahana
Merdeka.com - Perayaan Imlek di Indonesia semakin meriah dari tahun ke tahun. Para etnis Tionghoa sudah tidak ragu lagi merayakan imlek dengan sukacita dan semarak di berbagai tempat. Memasuki bulan Februari, berbagai tempat hiburan atau rekreasi sudah tampak cantik dengan hiasan imlek. Jika menilik ke belakang, perayaan tahun baru Cina ini tentu jauh berbeda dengan sebelum masa reformasi.
Sebelumnya, para etnis Tionghoa hanya bisa merayakan di klenteng atau tempat ibadah. Seperti yang disampaikan rohaniwan dan humas Klenteng Eng An Kiong Malang, Bunsu Anton Triyono. Menurut dia, pada zaman orde baru masyarakat hanya merayakan tradisi budaya ini hanya di lingkungan klenteng saja. "Perbedaan itu sangat terasa, khususnya pada kami yang merayakan," terang Anton.
Pria 73 tahun itu mengungkapkan, dulu masyarakat tidak berani merayakan tahun baru. Kini Imlek ada di mana-mana. Nuansa Imlek sudah bisa dirasakan di sejumlah tempat umum. Ini bisa dilihat dari berbagai ornamen dan pernik Imlek yang menghias berbagai bangunan. Selain itu, perbedaan yang terasa pasca reformasi adalah Imlek menjadi hari raya nasional. "Etnis Tionghoa sudah menerima hak sipil juga," tambah Anton.
Diskriminasi sudah mulai dihapus pada saat kepemimpinan Gus Dur. Sedangkan di era Megawati Soekarno Putri, hari Imlek disahkan menjadi hari raya nasional. Pada masa kepemimpinan SBY makin jauh lebih baik dan terbuka. Terlebih, pers mempunyai andil dalam mensosialisasikan Imlek.
Nama Klenteng sebagai tempat ibadah rupanya ikut mengalami perubahan sejak adanya reformasi. Nama awalnya memang Klenteng, namun saat orde baru berubah menjadi Tri Dharma. Tri Dharma sendiri merupakan tempat ibadah dari tiga agama yang menjadi satu, sedangkan agamanya sebenarnya tidak bergabung. Tri Dharma adalah sebuah kepercayaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam agama apapun. Tridharma secara harfiah berarti tiga ajaran, meliputi Buddha, Tao dan Khong Hu cu.
Perkembangan etnis tionghoa yang sebelumnya amat dibatasi di Indonesia setelah masa reformasi ini menjadi bebas. Berbagai macam kebudayaan dan upacara adat Cina pun mulai berkembang di Indonesia. Barong Sai, Naga Liong, dan kebudayaan china lain yang sebelumnya dikembangkan dengan diam-diam sudah mulai dapat dipentaskan secara bebas.
Bahkan perayaan Imlek pun mulai diperingati di Indonesia. Hal ini menunjukkan penerimaan Indonesia atas etnis Tionghoa dan agamanya yaitu agama Khong Hu Cu. Masyarakat bisa bebas dan bersuka cita merayakan tahun baru ini tanpa dihantui perasaan takut atau terkucilkan.
(mdk/vic)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Pemilu 1971 dan Hasilnya, Perlu Diketahui
Pemilu 1971 adalah pemilu yang dilakukan pada masa Orde Baru.
Baca SelengkapnyaMengulik Seollal, Tradisi Imlek Khas Korea Selatan
Perayaan Imlek di Korea Selatan, yang dikenal sebagai Seollal, merupakan momen penting yang dirayakan dengan meriah.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Kenapa Imlek 2024 Disebut Sebagai Tahun Naga Kayu
Imlek 2024 disebut sebagai tahun Naga Kayu berdasarkan kalender Tionghoa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imlek 2024, Cara Menghasilkan Cuan dari Busana Cheongsam Berbahan Tenun Endek Bali
Wastra merupakan kain tradisional yang sarat akan makna budaya Nusantara.
Baca SelengkapnyaSejarah Perayaan Imlek di Indonesia, dari Pelarangan hingga Penetapan Hari Libur Nasional
Perayaan Hari Raya Imlek bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia akan segera tiba, berikut sejarahnya.
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca Selengkapnya10 Larangan saat Tahun Baru Imlek, Wajib Dihindari
Larangan atau tradisi pantangan saat Imlek merupakan bagian integral dari perayaan Tahun Baru Imlek dalam budaya Tionghoa.
Baca SelengkapnyaUmbar Senyum Meski Masih Pakai Selang, Begini Kondisi Terkini Tukul Arwana Usai Alami Pendarahan Otak
Simak transformasi Tukul Arwana yang makin membaik usai alami pendarahan otak!
Baca SelengkapnyaPedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya
Pedang Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Dasar Sungai, Ada Tulisan Misterius di Bilahnya
Baca Selengkapnya