Imigran gelap bertambah, Rudenim Medan kewalahan
Merdeka.com - Rumah Detensi Imigrasi Medan (Rudemin) kewalahan mengawasi dan membina imigran gelap yang jumlahnya terus membengkak. Selain fasilitas yang minim, jumlah personelnya juga terbatas.
Kepala Rudenim Medan Herdaus mencontohkan, Rudenim di Belawan saat ini menampung 258 warga negara asing (WNA). Terbanyak berasal dari Srilanka yang berjumlah 130 orang, disusul Myanmar 83 orang, Afganistan 18 orang, Pakistan 14 orang, Banglades 6 orang, Somalia 4 orang, Irak 2 orang dan Iran 1 orang.
Sebanyak 202 di antaranya WNA yang ditampung itu adalah laki-laki dewasa, 23 perempuan dewasa, 19 anak laki-laki dan 14 anak perempuan
"Padahal kapasitas Rudenim di Belawan itu hanya 120 orang. Kita punya 30 kamar yang seharusnya masing-masing dihuni empat orang. Faktanya sekarang satu kamar diisi 8-10 orang," kata Kepala Rudenim Medan Herdaus, Selasa (27/11).
Sementara itu, jumlah petugas di Rudenim itu hanya 21 orang. Sementara jumlah imigran gelap terus membengkak. Herdaus memaparkan pihaknya kerap terpaksa memerintahkan pegawai administrasi untuk membantu pengamanan.
"Sudah kami usulkan penambahan personel. Kita tunggu sajalah realisasinya," kata Herdaus.
Dia juga memaparkan terdapat 800 imigran dari berbagai negara yang tersebar di delapan titik di Sumut. Pendatang ilegal itu didominasi warga negara Srilanka, kemudian Myanmar, Pakistan, Afghanistan, Bangladesh, dan Somalia.
Herdaus menyatakan, keberadaan imigran gelap ini dapat menjadi persoalan serius di masa mendatang. Pasalnya, banyak di antara mereka yang menikahi wanita Indonesia, sehingga membuat status kewarganegaraan anaknya menjadi tak jelas.
"Kita sendiri tak bisa langsung mendeportasi maupun memulangkan mereka begitu saja. Banyak kendalanya," papar Herdaus.
Selain itu, kedutaan-kedutaan negara asal juga dinilai tidak perhatian terhadap warga negaranya. "Setiap hari deteni hanya menunggu dan berharap. Kalau tidak kuat mentalnya bisa dipastikan stres dan mungkin menjadi gila," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik di momen lebaran tahun 2024 mencapai 193 juta penumpang.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca Selengkapnya"Pada hari ini kunjungan wisatawan mencapai 112 ribu orang dan menjadi yang terbanyak," kata Bambang
Baca SelengkapnyaTiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaJumlah kunjungan wisman meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.
Baca SelengkapnyaPetugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca Selengkapnya