Merdeka.com - Imbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar warga negara Indonesia berobat di negeri sendiri tidak akan efektif jika tidak dibarengi dengan teladan, imbauan presiden tak ada artinya.

"Imbauan SBY tersebut akan menjadi sangat hambar dan paradoks dengan kenyataan bahwa belum lama ini, sekitar pertengahan Juni 2012 lalu Ibu Negara (Ani Yudhoyono) justru berobat ke Amerika Serikat. Dan selain itu juga sering kita dengar dan menjadi tren bagi pejabat di negeri ini untuk berobat di luar negeri," kata Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS Indra saat dihubungi wartawan, Kamis (2/8).

Indra menegaskan, Kementerian Kesehatan harus mampu menjawab imbauan Presiden. Selama ini masih saja ada persoalan medis seperti salah diagnosa, dan malpraktik. Tidak itu saja, peralatan medis di banyak rumah sakit juga banyak yang kurang.

"Sebenarnya kemampuan atau skill para dokter kita juga tidak kalah dengan para dokter di luar negeri. Namun karena kurangnya perhatian dan dukungan pemerintah, sehingga banyak skill para dokter tersebut yang kurang teroptimalkan dan kurang terasah," ujar Indra.

Imbauan Presiden agar warganya berobat di dalam negeri diungkapkan saat menggelar rapat kabinet di Kementerian Kesehatan, Rabu (1/8). Presiden mengatakan, sudah saatnya Indonesia menambah jumlah rumah sakit modern. Tak hanya milik swasta, tapi modernisasi itu juga berlaku bagi sejumlah rumah sakit yang dikelola pemerintah pusat maupun swasta.

"Sudah saatnya Indonesia menambah rumah sakit. Rumah sakit modern bagi saudara-saudara kita di negeri sendiri. Saya terus terang merasa tidak senang, bangsa kita sedikit-sedikit keluar negeri untuk berobat, karena yang untung adalah negara sahabat," ujar SBY.